"Ini bukan hanya masalah usia. Namun, gaya mengemudi 'The Doctor' juga ada hubungannya dengan penyesuaian motor, terutama saat menikung."
Teruzzi lalu menyarankan agar Rossi harus lebih memodifikasi cara mengemudikan motor.
"Dia perlu mencari performa yang lebih efektif. Tujuannya agar mendapat performa yang lebih baik di atas jarak ban," tulis Teruzzi.
Namun, aspek yang paling mengkhawatirkan adalah iklim di dalam garasi pabrikan Yamaha yang tampaknya lega dengan kepergian Rossi dan tim ke tim satelit Petronas.
"Tampaknya, di dalam Yamaha, mereka semua merasa terbebaskan dari kehadiran Rossi," ulas Terruzzi.
"Sebuah sosok rumit dan tidak dapat ditoleransi, baik oleh rekan kerja yang ingin menempati ruang lebih besar untuk menjadi sorotan Kejuaraan Dunia dan oleh mereka yang ingin ada perubahan generasi."
Menurut Teruzzi, periode paruh pertama MotoGP 2021 sangat penting untuk menentukan pilihan tentang masa depan Rossi.
"Akan tetapi, kita harus menunggu sedikit lebih lama untuk menarik kesimpulan yang pasti," tutur Teruzzi.
"Tampaknya agak terlalu awal untuk menyimpulkan meskipun dalam iklim yang sangat mengkhawatirkan."
Baca juga: Finis Ke-16 di GP Doha 2021, Rossi Mengaku Cukup Kencang
"Paruh pertama musim ini seperti yang diumumkan Valentino sendiri, harus menjadi hal mendasar dalam memutuskan apakah akan melanjutkan balapan atau tidak."
Dilema tentang kemungkinan pensiun tetap menjadi inti dari pertanyaan masa depan Valentino Rossi di MotoGP.
"Sadarlah bahwa kesenangannya yang berkepanjangan bertepatan dengan keinginan, kegembiraan kolektif dan permanen."
"Akan tetapi, setiap kesuksesan memiliki tanggal kedaluwarsa," ujar Teruzzi mengomentari karier Valentino Rossi di MotoGP yang mulai redup. (Delia Mustikasari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.