KOMPAS.com - Mantan pebalap MotoGP, Jorge Lorenzo, mengakui dirinya tidak terlalu mengikuti perkembangan vaksin Covid-19 di dunia.
Meski demikian, Lorenzo tetap menganjurkan publik untuk mengikuti program vaksinasi agar pandemi virus corona segara berakhir.
Setelah hampir satu tahun pandemi virus corona melanda dunia, sedikit harapan mulai muncul pada akhir 2020 menyusul perkembangan berbagai jenis vaksin Covid-19.
Pada Desember 2020, Washington Post melaporkan 10 vaksin Covid-19 selangkah lagi bisa digunakan secara massal karena sudah memasuki uji klinis tahap 3.
Beberapa jenis vaksin Covid-19 yang termasuk dalam daftar tersebut adalah Moderna, Sinoparm, AstraZeneca, Pfizer, hingga Sinovac.
Baca juga: Pengakuan Jorge Lorenzo: Sangat Sulit Mengalahkan Marc Marquez
Menanggapi perkembangan vaksin Covid-19, Jorge Lorenzo mengakui dirinya tidak terlalu mengikuti perkembangan berita.
Namun, Jorge Lorenzo berharap publik nantinya mengikuti program vaksinasi Covid-19 untuk perlindungan diri.
"Saya sebenarnya tidak peduli dengan masalah ini (perkembangan vaksin Covid-19). Namun, saya pikir kita seharusnya percaya terhadap sains," kata Lorenzo dikutip dari situs Corsedimoto, Senin (28/12/2020).
"Saat ini, kita semua hanya memiliki dua pilihan, Secara pribadi, saya pikir kita lebih baik 'meracuni diri sendiri' dengan ikut program vaksinasi," tutur Lorenzo.
"Vaksin membuat seseorang memperoleh antibodi dan itu lebih baik daripada kita tertular seluruh penyakit akibat virus corona," ucap Lorenzo menambah.
"Namun, itu hanyalah pendapat pribadi saya," ujar Lorenzo menambahkan.
Baca juga: Serangan Balik Lorenzo ke Dovizioso, Singgung Beda Gaji 12 Kali Lipat
Pandemi virus corona sebelumnya juga telah memengaruhi Kejuaraan Dunia MotoGP 2020.
Jadwal MotoGP 2020 yang seharusnya dimulai Maret harus ditunda empat bulan sampai Juli dengan banyak seri terpaksa dibatalkan.
MotoGP 2020 pada akhirnya hanya menggunakan sembilan sirkuit untuk menggelar 14 balapan yang seluruhnya berlangsung di Eropa.
Pandemi virus corona kemungkinan besar akan kembali memengaruhi MotoGP 2021.
Terkini, tes pramusim MotoGP 2021 yang rencananya dihelat di Sirkuit Sepang, Malaysia, pada 19-20 Februari tahun depan terancam batal.
Hal itu tidak lepas dari peningkatan kasus positif Covid-19 di Asia termasuk di Thailand, Korea Selatan, dan terutama Jepang.
Padahal, banyak manajer dan teknisi tim MotoGP saat ini menetap atau berasal dari Jepang.
Baca juga: Andrea Dovizioso Lebih Senang Setim dengan Stoner daripada Lorenzo
Faktor kedua yang juga membuat tes pramusim MotoGP 2021 di Malaysia terancam batal adalah penemuan mutasi virus corona baru yang disebut bisa menular lebih cepat.
Kedua faktor itu berkaitan dengan izin penerbangan antar negara dan juga perbedaan aturan isolasi mandiri yang dikahawatirkan Dorna Sports akan mengganggu tes pramusim MotoGP 2021 di Malaysia.
Dikutip dari situs Speedweek, Dorna Sports selaku operator MotoGP akan menunggu sampai Desember 2020 untuk memastikan tes pramusim di Malaysia bisa dilaksanakan atau tidak.
Kepastian itu nantinya juga akan ditentukan oleh keputusan dari Pemerintah Malaysia.
Sebagai alternatif, Dorna Sports dikabarkan telah memilih Sirkuit Jerez (Spanyol) dan Sirkuit Portimao (Portugal) sebagai lokasi pengganti jika pada akhirnya Malaysia tidak bisa menggelar tes pramusim MotoGP 2021.
Terkait Kejuaraan Dunia MotoGP 2021, Dorna Sports sudah merilis jadwal sementara pada awal Desember 2020.
Dalam jadwal tersebut, Dorna Sports merencanakan total 20 balapan untuk musim 2021.
Seri pertama MotoGP musim depan rencananya akan digelar di Sirkuit Losail, Qatar, pada 28 Maret 2021.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.