KOMPAS.com - Tim Monster Energy Yamaha menghadapi masalah serius menjelang dimulainya balapan MotoGP musim 2020.
Melansir dari Speedcafe, Senin (15/6/2020), Yamaha dibuat pusing terkait protokol kesehatan dan keselamatan yang harus mereka jalankan di tengah pendemi Covid-19.
Pada Kamis (11/6/2020), MotoGP telah mengumumkan kalender balapan untuk musim 2020. Ajang balap motor paling bergengsi di dunia itu akan dimulai di Sirkuit Jerez, Spanyol pada 19 Juli.
Berdasarkan jadwal yang telah dirilis oleh MotoGP, semua balapan dipusatkan di Eropa.
Kendati demikan, MotoGP tetap membuka opsi seri tambahan yang digelar di luar Eropa yakni di Amerika Serikat, Argentina, Thailand, dan Malaysia.
Baca juga: Jadwal MotoGP Keluar, Valentino Rossi Lega
Dengan balapan dipusatkan di Eropa, MotoGP berharap bisa menekan biaya akomodasi yang harus dikeluarkan tim-tim peserta.
Namun, masalah kemudian muncul menghampiri tim-tim yang kebanyakan krunya berasal dari luar Eropa, salah satunya Yamaha.
Meski berbasis di Lesmo, Italia, kebanyakan kru pabrikan berlogo garpu tala itu memang berasal dari luar Eropa, khususnya Jepang dan Australia.
Salah satu orang penting di tim Yamaha yang berasal dari luar Eropa adalah Alex Briggs.
Briggs yang merupakan mekanik Valentino Rossi tinggal di Northern New South Wales, Australia.
Baca juga: Casey Stoner Ungkap Cara Runtuhkan Dominasi Marc Marquez di MotoGP
Bos Yamaha Lin Jarvis kini mengalami kesulitan karena kru timnya yang berasal dari Jepang dan Australia tak bisa terbang ke Eropa lantaran terhalang kebijakan masing-masing negara terkait penanganan virus corona.
"Kekhawatiran terbesar kami saat ini adalah kebebasan bepergian untuk mereka yang berasal dari Jepang, begitu juga dari Australia," ujar Jarvis.
"Untuk saat ini, mereka tidak bisa terbang ke Eropa, bahkan dengan hasil tes negatif Covid-19," imbuh dia.
Baca juga: Akhir Bulan Ini, Rossi Akan Tentukan Nasibnya di Yamaha
Namun, Jarvis akan tetap berusaha agar anggota tim Yamaha bisa bergabung sebelum MotoGP 2020 dimulai.
"Dalam beberapa hari ini, pemerintah Australia membuat pengecualian bagi warganya yang memiliki alasan penting untuk tujuan profesional. Kami akan mengirimkan permintaan," tutur Jarvis.
Diketahui, warga Australia harus membuat permintaan khusus untuk meninggalkan negara tersebut, seperti yang dilakukan oleh pebalap Formula 3, Oscar Piastri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.