Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Susahnya Bikin Akur Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo dalam Satu Tim

Yamaha tampil sebagai kekuatan dominan Kejuaraan Dunia MotoGP dengan membuat susunan pebalap dream team dalam diri Rossi dan Lorenzo dari 2008 hingga 2016 (terpotong dua tahun ketika Rossi pindah ke Ducati pada 2011 dan 2012).

Era kesuksesan pun datang, Yamaha mengumpulkan lima gelar juara pada periode waktu tersebut dengan rincian dua dari Valentino Rossi dan sisanya didapatkan Jorge Lorenzo.

Empat dari lima gelar itu datang saat Rossi dan Lorenzo bertandem, dengan kedua rider sama-sama mengambil dua gelar.

Akan tetapi, ekses negatif juga datang. Kedua pebalap terlibat rivalitas tinggi yang kadang sampai menimbulkan konflik satu sama lain.

Kini, Yamaha berpeluang kembali menghidupkan rivalitas itu musim depan dengan kehadiran pebalap muda berbakat, Fabio Quartararo, dan rider senior, Maverick Vinales.

Dalam sebuah kesempatan, Jarvis mengumpamakan duet Quartararo dan Vinales dengan pengamalannya mengatur Rossi dan Lorenzo.

Meski sulit, pria asal Inggris itu mengakui timnya juga diuntungkan dengan rivalitas panas di antara kedua pebalap tersebut.

"Kesabaran, diplomasi, dan kesulitan, itu menjadi periode yang paling menguntungkan karena kami mampu memenangi tiga kali triple crown," kata Lin Jarvis, dilansir BolaSport dari Tuttomotoriweb.

Selain itu, tensi panas yang acap kali terjadi di antara Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo mampu menghadirkan keuntungan dalam hal umpan balik alias feed back untuk pengembangan motor Yamaha.

Kedua pebalap memang mempunyai gaya berbeda. Rossi, misalnya, memilih suspensi lebih alot karena ia lebih agresif dengan tunggangannya.

"Kami meraih empat gelar juara dunia bersama Valentino Rossi dan tiga bersama Jorge Lorenzo," ucap Jarvis.

"Ketika mereka berpasangan, kami meraih empat gelar, ini membawa banyak sisi positif dan umpan balik yang besar," tutur dia menambahkan.

Lebih lanjut, Lin Jarvis tidak menampik bahwa punya dua pebalap hebat merupakan hal yang sangat sulit terutama dalam memberi keadilan.

"Hal ini cukup sulit karena setiap atlet yang berada pada level tertinggi tentu akan sangat fokus dengan hasil yang mereka raih," kata Jarvis.

"Hal terakhir yang dia pedulikan adalah apa yang akan dicapai atau tidak dicapai oleh rekan setimnya."

"Anda harus bisa memperlakukan mereka secara individu dan memastikan mereka mendapatkan perlakuan adil," ucap Jarvis menegaskan. (Agung Kurniawan)

https://www.kompas.com/motogp/read/2020/07/31/20400028/susahnya-bikin-akur-valentino-rossi-dan-jorge-lorenzo-dalam-satu-tim

Terkini Lainnya

Persib Bandung Vs Madura United, Rivera Utamakan Kepentingan Tim

Persib Bandung Vs Madura United, Rivera Utamakan Kepentingan Tim

Liga Indonesia
Thiago Motta Pergi dari Bologna, Kans Jadi Pelatih Anyar Juventus

Thiago Motta Pergi dari Bologna, Kans Jadi Pelatih Anyar Juventus

Liga Italia
Hasil Malaysia Masters: 4 Wakil Indonesia ke 8 Besar, Pastikan 1 Tiket Semifinal

Hasil Malaysia Masters: 4 Wakil Indonesia ke 8 Besar, Pastikan 1 Tiket Semifinal

Badminton
Ricky Soebagdja Ungkap Fokus PBSI Jelang Olimpiade 2024

Ricky Soebagdja Ungkap Fokus PBSI Jelang Olimpiade 2024

Badminton
Lewandowski Tak Takut Mbappe Perkuat Madrid, Ingatkan Barcelona

Lewandowski Tak Takut Mbappe Perkuat Madrid, Ingatkan Barcelona

Liga Spanyol
Julen Lopetegui Resmi Gantikan Moyes Jadi Pelatih West Ham United

Julen Lopetegui Resmi Gantikan Moyes Jadi Pelatih West Ham United

Liga Inggris
Alasan Darwin Nunez Hindari Baca Komentar Negatif di Medsos

Alasan Darwin Nunez Hindari Baca Komentar Negatif di Medsos

Liga Inggris
Xabi Alonso Usai Gagal Bawa Leverkusen Juara Liga Europa: Menyakitkan…

Xabi Alonso Usai Gagal Bawa Leverkusen Juara Liga Europa: Menyakitkan…

Liga Indonesia
Cerita Apriyani Nyaris Saling Pukul dengan Fadia, Singgung Kepedulian

Cerita Apriyani Nyaris Saling Pukul dengan Fadia, Singgung Kepedulian

Badminton
Asean Cup 2024: Pandit Vietnam Nilai Sulit Jika Bertemu Timnas Indonesia

Asean Cup 2024: Pandit Vietnam Nilai Sulit Jika Bertemu Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Atalanta Juara Liga Europa, Gelar Pertama Gasperini, Ukir Sejarah di Usia 66 Tahun!

Atalanta Juara Liga Europa, Gelar Pertama Gasperini, Ukir Sejarah di Usia 66 Tahun!

Liga Lain
Jelang Final Championship Series Liga 1, Persib Disanksi Komdis

Jelang Final Championship Series Liga 1, Persib Disanksi Komdis

Liga Indonesia
Hansi Flick Jalin Komunikasi dengan Deco, Sinyal Calon Pengganti Xavi di Barcelona

Hansi Flick Jalin Komunikasi dengan Deco, Sinyal Calon Pengganti Xavi di Barcelona

Liga Spanyol
AC Milan Rilis Jersey Kandang Baru untuk Musim Depan

AC Milan Rilis Jersey Kandang Baru untuk Musim Depan

Liga Italia
Baru Gabung, Kesan Mendoza Langsung Bawa Persib ke Final Championship Series Liga 1

Baru Gabung, Kesan Mendoza Langsung Bawa Persib ke Final Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke