Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Teuku Rifnu Wikana soal Keponakan dan Sepupunya yang Jadi Korban Tabrak Lari

Kompas.com - 17/04/2024, 09:51 WIB
Revi C. Rantung,
Andi Muttya Keteng Pangerang

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga artis peran Teuku Rifnu Wikana mengalami musibah. Keponakan dan sepupunya menjadi korban tabrak lari di Pematang Siantar, Sumatera Utara, pada Minggu (14/4/2024).

Adapun dua keponakan dan tiga sepupu Teuku Rifnu Wikana mengalami luka-luka akibat insiden tabrak lari itu.

Teuku Rifnu lantas memberikan penjelasan mengenai insiden tabrak lari tersebut.

Baca juga: Teuku Rifnu Wikana Sebut Belum Ada Itikad Baik dari Pelaku Tabrak Lari Keponakannya

1. Kronologi tabrak lari

Teuku Rifnu Wikana mengatakan, kejadian itu terjadi pada 14 April 2024 saat kelima keluarganya hendak menyebrang.

Kelima keluarga Teuku Rifnu adalah dua keponakannya yang bernama Teuku Rey dan Cut Arifa serta tiga sepupu lainnya.

“Jadi mereka itu berlima pulang dari Cinepolis lagi (habis) nonton film Siksa Kubur kan. Kelas 6 SD lah, ada SMP juga. Jadi di depan Cinepolis itu jalanannya harusnya di tempat hiburan itu ada polisi tidurnya ya, ini enggak ada sama sekali rambu-rambu apa gitu,” kata Teuku Rifnu kepada Kompas.com via telepon, Selasa (16/4/2024).

Namun naasnya, lima orang keluarganya justru tertabrak sebuah sepeda motor yang sedang melaju.

Baca juga: Teuku Rifnu Wikana Tak Kuasa Tahan Tangis Saat Tahu Keponakannya Jadi Korban Tabrak Lari

“Saat mereka nyebrang, itu ada mobil udah ngasih jalan berhenti begitu. Pas mereka nyebrang, tiba-tiba ada motor ngebut-ngebutan, itu langsung disisir mereka berlima,” ucap Teuku Rifnu Wikana.

Akibatnya, Teuku Rey mengalami patah tulang kaki kanan dan Cut Arifa mengalami luka di jari dan tiga sepupunya ada yang luka di bagian kepala.

2. Kondisi korban

Teuku Rifnu Wikana menjelaskan mengenai kondisi korban keluarganya.

Khususnya Teuku Rey yang harus menjalani operasi di kaki kanannya dan Cut Arifa yang menjalani pemeriksaan lanjutan terkait jarinya.

Baca juga: Jadi Korban Tabrak Lari, Keponakan Teuku Rifnu Wikana Alami Patah Kaki

“Nah Arifa ini jarinya masih ada yang harus di rontgen lagi, karena jarinya kemungkinan patah," ucap Teuku Rifnu.

"Kalau Rey kemarin operasi, udah dipen kakinya, kaki sebelah kanan kalau enggak salah yang patah. Itu langsung dioperasi karena mamanya enggak mau lama-lama," tambah Teuku Rifnu.

Sementara tiga sepupu lainnya masih dalam perawatan dan ada yang masih trauma.

“Kalau sepupu yang tiga orang lagi itu ada yang masih trauma, yang kepalanya berdarah, dan malah belum bisa ngomong," tutur Teuku Rifnu.

Baca juga: Teuku Rifnu Wikana Beberkan Kronologi Keponakan dan Sepupunya Jadi Korban Tabrak Lari

3. Teuku Rifnu menangis

Teuku Rifnu menangis saat mengetahui keluarganya menjadi korban tabrak lari.

Terutama Teuku Rey yang mengalami patah kaki kanan.

Teuku Rey adalah anak dari mendiang kakak Teuku Rifnu Wikana yang bernama Teuku Hendra.

“Jadi Rey ini kenapa saya sampai nangis kemarin, karena dia ini setelah kakak saya meninggal dia (Rey) masih 12 tahun,” ucap Teuku Rifnu.

Teuku Rifnu mengatakan, Rey merupakan anak yang berbakti terhadap orangtua.

Baca juga: Teuku Rifnu Wikana Garap Teater Musikal Keumalahayati, Angkat Kisah Pahlawan Aceh

“Yang selalu membantu mamanya itu ya anak-anaknya, terutama Si Rey ini tiba-tiba masakin mi. Jalan berapa ratus meter ke rumah sakit untuk bawa, ‘Ma, Mama makan dulu’, Rey ini selalu peduli dengan keluarganya,” tutur Teuku Rifnu.

“Jadi waktu tahu kejadian itu, itu semua nangis, mamanya itu jualan Miso, lari dari tempat dagangannya, buru-buru ke rumah sakit, karena bertubi-tubi masalah yang mereka hadapi,” tambah Teuku Rifnu.

4. Belum ada itikad baik dari keluarga pelaku

Saat ini si penabrak telah diamankan oleh kepolisian setempat.

Namun sejauh ini belum ada itikad baik dari keluarga pelaku untuk bertanggungjawab atas insiden tersebut.

Baca juga: Teuku Rifnu Wikana Optimistis Srimulat: Hil yang Mustahal Bisa Hadirkan Tawa di Bioskop

Justru kata Teuku Rifnu, keluarga pelaku lebih banyak drama.

“Sejauh ini saya dengar dari kakak ipar saya, orangtua (pelaku) sempat datang dan banyak drama. Motornya itu cuma dipinjam, ‘itu betul patah?’, masih kayak gitu dia ngomong, sementara ditunjukin rontgen,” kata Teuku.

“Belum ada itikad baik (kalau) dari abang ipar saya bilang,” tambah Teuku Rifnu Wikana.

Sebetulnya masalah ini akan bisa selesai andai keluarga pelaku mau bertanggungjawab dan mengakui perbuatannya.

Namun karena banyak drama yang kemudian membuat keluarga Teuku Rifnu menyerahkan kepada polisi.

“Sebenarnya kalau memang merasa bersalah dan tidak perlu drama-drama, mungkin keluarga saya masih bisa diajak ngobrol. Tapi seandainya banyak drama juga akhirnya serahkan ke polisi aja deh,” ucap Teuku Rifnu Wikana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com