Perkembangan Kasus Harta Gana-gini Gideon Tengker vs Rieta Amilia

JAKARTA, KOMPAS.com - Sidang gugatan harta gana-gini antara Gideon Tengker dan Rieta Amilia kembali bergulir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Agenda sidang masih berkutat pada mediasi yang tak kunjung terlaksana lantaran Rieta Amilia selalu absen dari persidangan.

Pada pertemuan terakhirnya, Kamis (19/10/2023), sidang kembali ditunda karena alasan yang sama.

Berikut rangkuman sidang harta gana-gini Gideon Tengker melawan Rieta Amilia.

Ditunda lagi

Rieta Amilia lagi-lagi tak hadir dalam persidangan harta gana-gini yang dilayangkan Gideon Tengker.

Pihak Rieta Amilia hanya diwakili oleh kuasa hukumnya, Ariesa Prahara.

Baca juga: Rieta Amilia Lagi-lagi Tak Hadir di Sidang Harta Gana-gini Gideon Tengker

Saat ditanya alasan Rieta mangkir dari persidangan, Ariesa tak bisa memberikan jawaban kongkrit.

“Saya juga kurang paham. Saya hanya diberi informasi tidak datang,” kata Ariesa.

Sidang akan ditunda hingga pekan depan dengan harapan Rieta Amilia hadir dan mediasi terlaksana.

Kekesalan

Gideon Tengker dan kuasa hukumnya, Erles Rareral, merasa kesal karena Rieta Amilia enggan memenuhi panggilan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Padahal Erles percaya ibunda Nagita Slavina itu juga tinggal di Jakarta.

Baca juga: Rieta Amilia Mangkir dari Sidang, Kuasa Hukum Gideon Tengker: Apa Susahnya Datang ke Pengadilan?

“Apa sih susahnya datang ke Pengadilan Negeri? Enggak malu kah? Sama-sama Jakarta enggak bisa datang. Datang dong!” seru Erles.

Ketidakhadiran Rieta Amilia justru membuat pihak Gideon Tengker berpikir ada hal yang disembunyikan di balik aset Rp 300 miliar itu.

Bantah kesulitan ekonomi

Erles Rareral membantah alasan gugatan harta gana-gini adalah kliennya mengalami kesulitan ekonomi.

Baca juga: Tuntut Harta Gana-gini, Kuasa Hukum Bantah Gideon Tengker Alami Masalah Ekonomi

Erles menegaskan bahwa kliennya masih memiliki banyak aset di luar.

Gugatan harta gana-gini ini murni untuk memperjuangkan hak yang didapat selama tinggal bersama.