Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konspirasi Koes Plus Dipenjara demi Misi Operasi Kontra Intelijen, Yok Koeswoyo: Sekarang Saya Buka-bukaan

Kompas.com - 11/10/2023, 17:52 WIB
Andika Aditia

Penulis

Ketidaksukaan Soekarno terhadap musik-musik ala Barat itu diungkapkan dalam pidato peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1959.

"Dan engkau, hei pemuda-pemuda dan pemudi-pemudi; engkau yang tentunya anti-imperialisme ekonomi, engkau yang menentang imperialisme politik; kenapa di kalangan engkau banyak yang tidak menentang imperialisme kebudayaan? Kenapa di kalangan engkau banyak yang masih rock n roll, rock n roll-an, dansi- dansian ala cha-cha-cha, musik-musikan ala ngak-ngik-ngok, gila-gilaan, dan lain-lain sebagainya lagi? Kenapa di kalangan engkau banjak yang gemar membaca tulisan-tulisan dari luaran, yang nyata itu adalah imperialisme kebudayaan?" kata Soekarno.

Atas hal ini, Presiden Soekarno menerbitkan Surat Penetapan Presiden Nomor 11/1963 KUHP yang melarang musik-musik berbau Barat atau kebarat-baratan dibawakan.

Kemudian pada 14 Maret 1965, Koes Plus diberitakan membawakan tembang The Beatles di sebuah restoran di Bandara Kemayoran, Jakarta Pusat.

Koes Plus pun sempat dipanggil aparat dan diperiksa akibat menyanyikan lagu-lagu The Beatles. Saat itu mereka berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

Akan tetapi, menurut pemberitaan Harian Kompas pada 30 Juni 1965, dalam sebuah pagelaran di wilayah Jati Petamburan, Koes Plus kembali membawakan lagu-lagu The Beatles.

Hal ini lantas membuat Kejaksaan Tinggi/Istimewa Jakarta memanggil dan memeriksa kemudian menahan personel Koes Plus.

Meski dibebaskan, status hukum keempat personel Koes Plus saat itu masih bermasalah.

Koes Plus baru bisa bernapas lega setelah Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta memutuskan mendeponering (mengesampingkan) delik yang menjerat mereka pada 16 Mei 1966. Aparat juga mengembalikan seluruh peralatan musik yang disita dari Koes Plus.

Sebagai informasi, Koes Plus adalah band legendaris yang didirikan pada tahun 1968. Koes Plus sendiri sebelumnya bernama Koes Bersaudara.

Koes Bersaudara sendiri telah berdiri sejak tahun 1958, yang beranggotakan Jon Koeswoyo (Bass), Tonny Koeswoyo (gitar), Nomo Koeswoyo (drum), Yon Koeswoyo (vokal), dan Yok Koeswoyo (vokal).

Beberapa waktu kemudian pada tahun 1964 kakak tertua mereka Jon Koeswoyo yang telah berkeluarga pun mengundurkan diri, sehingga menyisakan empat personel kakak beradik yang dipimpin oleh Tonny Koeswoyo.

Pergantian nama dari Koes Bersaudara menjadi Koes Plus terjadi setelah Nomo Koeswoyo hengkang dan posisinya digantikan oleh Murry sebagai drummer.

Begitu banyak lagu hit dan masih eksis sampai sekarang yang diciptakan Koes Plus. Di antaranya “Kolam Susu,” “Andaikan Kau Datang,” “Bujangan,” “Buat Apa Susah,” “Why Do You Love Me,” dan masih banyak lainnya.

Sementara, saat ini, personel Koes Plus yang masih hidup tinggal lah Yok Koeswoyo.

Jon Koeswoyo telah berpulang pada 2 Desember 2022, Tonny Koeswoyo berpulang pada 27 Maret 1987, Nomo Koeswoyo pada 15 Maret 2023, dan Yon Koeswoyo pada 5 Januari 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com