"Napi itu semua kalau udah kena gituan, pakai sabun cuci, sabun colek mandinya, panas parah," lanjutnya.
Ada pihak yang menghubungi
Setelah ceritanya tersiar ke publik melalui kanal YouTube Uya Kuya, Tyo Pakusadewo mengaku ada pihak yang menghubunginya.
"Ada beberapa orang yang mencoba untuk ngajak ngobrol mengenai hal ini, tapi saya pikir untuk apa," kata Tyo.
Tyo menegaskan ia hanya berbagi pengalaman bukan mau menyerang sebuah instansi.
Uya Kuya juga mengalami hal serupa.
"Yang kemarin ini saya itungin selama tiga hari ada 19 orang penting di negeri ini yang hubungi saya," kata Uya dikutip dari YouTube Pagi Pagi Ambyar Trans TV.
Diminta take down video
Dari 19 pihak yang menghubunginya itu, ada pula yang memintanya untuk take down video viral itu.
"Buat ajak ngobrol, tapi ada juga yang nyuruh take down, ada juga yang ngobrol tapi dia bilang enggak usah di-take down karena ini buat kebaikan," tutur Uya.
"Ada juga yang saya disuruh minta maaf. Saya bilang, minta maaf sama siapa, saya enggak mau," lanjutnya.
Uya mengatakan ia tetap mengunggah konten tersebut meskipun tahu risikonya besar karena menganggap videonya dapat menjadi masukan untuk instansi terkait dalam hal "bersih-bersih".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.