KOMPAS.com – Musisi Anji Manji turut bersuara soal performing rights atau hak pertunjukkan yang belakangan menjadi kotak pandora bagi dunia musik di Indonesia.
Menurut Anji, performing rights telah membuat antara penyanyi dan pencipta lagu menjadi bergesekan karena persoalan hak ekonomi atas sebuah karya.
Persoalan ini, kata Anji, tak bisa dibiarkan begitu saja penyelesaiannya.
Apalagi, penyelesaiannya hanya antara penyanyi dan pencipta lagu.
Baca juga: Tak Ada Masalah dengan Once, Ahmad Dhani Siap Tindak EO yang Belum Bayar Royalti
Lembaga terkait harus turut serta aktif mencari titik temu dan memberi pemaparan.
“PERFORMING RIGHTS. Komposer dan Performer jadi bertubrukan. Sepertinya harus duduk bareng plus dengan LMK(N),” tulis Anji dalam unggahan di akun Instagram-nya, dikutip Jumat (31/3/2023).
Anji berpikir, bagaimana bila semua pencipta lagu atau komposer melarang orang yang murni sebagai penyanyi membawakan lagunya.
Tentu, kata Anji, nasib penyanyi yang tak punya lagu ciptaan sendiri akan merana.
Baca juga: Tak Ada Pemasukan, Calvin Dores Berharap dari Royalti Ayahnya, Deddy Dores
“Saya membayangkan jika semua komposer melarang penyanyi membawakan lagunya, dan memang secara hukum diiyakan, siap-siap saja para penyanyi yang tidak membawakan lagu ciptaan sendiri,” tulis Anji.
Oleh karena itu, Anji merasa perlu lembaga terkait dalam hal ini; LMKN (Lembaga Manajemen Kolektif Nasional) bersuara dan memutuskan kejelasan kerancuan hak yang sering terjadi antara penyanyi dan pencipta lagu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.