Ketiga band ini memiliki lagu masing-masing, Dirty Ass dengan single “Sembah”, The Jansen dengan “Mereguk Anti Depresan Lagi”, dan Happiest Lokal dengan lagu berjudul “Fatamorsa”.
“Tiga band ini enggak ada dari Jakarta, sesi pertama juga enggak ada dari Jakarta. Itulah menjadi bukti segala sesuatu bukan cuma dari Jakarta,” ungkap David Tarigan.
Baca juga: Jameson Connects Indonesia Sesi 2 Dukung Regenerasi Musisi Lokal dengan Video Musik
“Masing-masing punya kekuatan, punya potensi, punya paket yang amat sangat pas. Dan militan banget, manggung terus, ada satu dari Tangerang itu Dirty Ass, terus ada Happiest Lokal sedikit lebih baru dibanding The Jansen,” katanya lagi.
Jimi Multazam juga mengapresiasi karya dari ketiga band tersebut.
“Kalau kayak Dirty Ass, gue sudah lama dengar ya, ini band kencang banget. Gue lihat dia (Dirty Ass) sudah berkembang. The Jansen dia bikin EP banyak kan ya, anak-anak zaman sekarang yang suka tahun 70-an,” tutur Jimi Multazam.
Selain itu, ketiga band ini juga berkesempatan langsung membuat video klip musik dari masing-masing lagu mereka.
Menariknya, video klip ini mereka berkolaborasi dengan sutradara musik kawakan.
Dirty Ass lewat lagu “Sembah” berkolaborasi dengan sutradara Anggun Priambodo.
Baca juga: Di Balik Alasan 3 Band Pemenang Jameson Connects Indonesia Sesi 2 Dibuatkan Video Musik
The Jansen lewat lagu “Mereguk Anti Depresan Lagi” berkolaborasi dengan sutradara Yustinus Kristianto dan yang terakhir Happiest Lokal lewat lagu “Fatamorasa” berkolaborasi dengan sutradara Aditya Muhara.
“Kami pengin revive lagi, pada dasarnya musik video adalah konten yang amat kuat, kenapa kita enggak bikin konten musik yang proper,” ucap David Tarigan.
“Kami ajak director musik yang kawakan untuk bisa membuat karya itu ke level berikut,” katanya lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.