Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/11/2021, 18:00 WIB
Rintan Puspita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Indro Warkop ungkap alasan zaman dulu film-film Warkop DKI akrab disebut sebagai film Dono.

Bukan hanya jadi teka-teki diantara penggemarnya, hal itu bahkan sempat jadi tanda tanya diantara Warkop DKI.

"Iya itu sampai kita selidiki," kata Indro dikutip dari YouTube Vindes.

Baca juga: Hampir Menangis Lihat Isi Rantang Sule, Indro Warkop: Lu Sayang banget Sama Gue

Indro kemudian menceritakan bagaimana dulu dia dan Kasino sering juga disebut dengan nama Dono.

"Kalau sekarang orang enggak ada yang ngomong gue (itu) Dono- Dono," ujar Indro.

"Dulu zaman kita bertiga, manggil Kasino- Dono, manggil gue- Dono," lanjutnya.

Karena hal itu, mereka sampai menyelidiki dan mendatangi psikolog untuk mencari tahu penyebab orang-orang memanggil mereka Dono.

"Sampai kita selidiki, sampai kita ngomong sama psikolog. (Ternyata) enggak ada masalah, justru itu salah satu kekayaan Warkop," ujar Indro.

Baca juga: Sebelum Meninggal, Dono Sempat Ungkap Kekhawatiran Ini pada Indro Warkop

Hasilnya menunjukkan, pengucapan nama Dono dinilai lebih mudah untuk semua orang.

"Secara gampangnya lah, secara psikologis, Dono paling gampang disebut, Do-No. Indro ada konsonan tiga di tengah, Kasino tiga suku kata," kata Indro.

"Orang Jepang susah bilang itu, Indro, enggak bisa. Paling gampang orang Jepang, orang bulan kek, Dono bisa," ucapnya yang membuat Vincent dan Desta tertawa.

Penyebutan nama Dono yang mudah itu yang kemudian menjadi jawaban atas pertanyaan mereka kenapa film-film Warkop DKI disebut sebagai film Dono.

"Berarti sedemikian lekatnya, tapi orang lain punya cara tersendiri untuk mengingat grup ini," tutur Indro.

"Makanya (disebut) film Dono, film Dono. Toh film itu bukan cuma (dibintangi) Dono, ya itulah kekayaan kami," sambungnya.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com