Ia menginginkan putri pertamanya, Handhika Indrajanthy Putrie, segera menikah dan punya keluarga.
“Tapi yang pertama easy going banget. Aku pengin banget juga dia berkeluarga sebelum aku enggak ada. Sementara, anakku yang lain dari Dono dan Kasino sudah menikah adalah kecemasan itu, relate banget,” ucap Indro.
Tak hanya relate terhadap kehidupan Indro, film ini juga dirasa cocok oleh Cut Meyriska.
Cut Meyriska mengatakan, sama seperti Irma di film ini, cinta pertamanya juga sosok ayahnya.
Ia bahkan merawat sang ayah sebelum meninggal dunia.
Oleh karena itu, Cut Meyriska mempersembahkan film ini pada ayahnya, Suryadi AK, yang sudah meninggal dunia beberapa waktu lalu.
Baca juga: Indro Warkop Sempat Segan Bangun Chemistry dengan Cut Meyriska di Film Pintu Surga Terakhir
Film ini sebagai pengungkap kerinduan Cut Meyriska terhadap sosok sang ayah.
“Mungkin kalau film udah jadi aku banget. Kalau aku lagi syuting jadi kayak papaku masih ada, seperti kenangan. Itu jadinya terima kasihlah dengan Falcon aku kayak ada kenangan rindu sama papa,” ujar Cut Meyriska.
Cut Meyriska mengatakan, ia menemukan sosok ayah di dalam diri Indro Warkop di lokasi syuting.
Ia pun sudah menganggap Indro ayahnya sendiri saking dekatnya chemistry mereka.
“Waktu di lokasi syuting seperti sama papa. Apalagi, Om Indro welcome banget jadi enak banget. Iya kayak ayah sendiri juga,” kata Cut Meyriska.
Baca juga: Cut Meyriska Rela Bawa Anaknya ke Lokasi Syuting demi Cukupi Asupan ASI
Suami Cut Meyriska, Roger Danuarta bahkan dibuat menangis melihat chemistry yang sangat kental antara Indro Warkop dan sang istri.
Roger menangis karena ia melihat akting Cut Meyriska sangat relate dengan kehidupan aslinya.
Ia menyebut Cut Meyriska dan Indro Warkop mampu menuangkan sisi emosionalnya sebagai anak dan ayah di film ini.
“Mungkin bisa relate dengan kehidupan aslinya. Mereka puas menumpahkan itu menjadi gambar yang cantik banget ngena banget sih,” ucap Roger Danuarta.