Distonia yang dialami Ferry sudah stadium tiga.
Maka, ia berharap kondisinya tidak bertambah parah.
"Aku sudah stadium tiga, jangan sampai ke stadium empat. Karena kalau stadium empat menjadi katatonia, dalam bahasa gampangnya hidup segan mati enggak mau," ujar Ferry Irawan.
"Misalnya posisi aku terakhir lagi duduk, stuck aku seumur hidup begitu. Fisik ada, nyawa ada, tapi otak sudah mati," imbuhnya menjelaskan.
Baca juga: 4 Fakta Sidang Cerai Perdana Ferry Irawan dan Anggia Novita
Kata Ferry penyebab distonia tersebut salah satunya pikiran dan stres akut.
Dari 1999 sampai 2001 Ferry tidak bisa beraktivitas. Ia hanya terbaring di tempat tidur dan diurus orangtuanya.
"Terakhir itu aku mikir sjdah deh aku suicide aja deh, akhirin hidup aku aja deh. Kayaknya udah nih. Sampai aku bentur-benturin kepala ke tembok," tutur pria kelahiran tahun 1977 itu.
Baca juga: 4 Fakta Sidang Cerai Perdana Ferry Irawan dan Anggia Novita
Ferry nyaris berbuat nekat. Dia menyatakan langsung di depan ibunya hendak mengakhiri hidup.
Sebab, ia merasa tidak adil karena sakit berat pada saat kariernya sedang bagus.
Ferry mengakui tidak mendengarkan nasihat orangtuanya saat masih berjaya dulu.
"Kadang kita mengabaikan nasihat orangtua, ya. Zaman dulu aku pikir masih muda, duit banyak," ucap Ferry Irawan.
Baca juga: Ferry Irawan Tutup Pintu Damai dari Anggia Novita
"Orangtuaku pernah bilang, jangan lupa bersyukur, kalau bisa kamu tabung apa yang kamu dapat, investasi, karena kamu bukan pegawai negeri yang dapat pensiunan," tambahnya.
Namun, sifat sombong saat itu menguasai jiwanya.
"Ego anak mudaku muncul. 'Tenang aja Pa, duit yang cari aku'. Datanglah sifat manusia sombong seperti itu," ujar Ferry.
Baca juga: Ferry Irawan Tak Akan Ungkap yang Terjadi di Rumah Tangga Saya
Dua minggu setelah itu ia mulai mengalami sakit distonia. Ferry pun sadar Tuhan dapat membalikkan kehidupannya dalam sekejap.
"Semua yang aku punya, mobil, rumah, motor besar, jam rolex, habis sampai tabunganku nol rupiah demi berobat," jelas Ferry.
Sekarang Ferry masih berusaha untuk sembuh total.
Juni lalu pembuluh darahnya sempat pecah. Ia juga memiliki keluhan saraf terjepit. Disarankan operasi, tetapi biayanya belum tercukupi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.