Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nanda Persada Ungkap Dampak Pandemi bagi Para Artis, Jual Gitar hingga Rumah

Kompas.com - 24/08/2021, 10:19 WIB
Revi C. Rantung,
Dian Maharani

Tim Redaksi

“Ya kalau pandemi enggak bisa disalahkan. Ketidaksiapan artis dan seniman menghadapi transformasi era industri digital,” ungkap Nanda.

Nanda mengatakan bahwa masih ada artis yang mengandalkan pekerjaan di televisi ketimbang memanfaatkan media sosial. Meski untuk saat ini, beberapa artis sudah beralih ke YouTube hingga platform media sosial yang lain.

“Selama ini mereka masih konvensional kan, job TV, job off air panggung. Masih sedikit yang bikin YouTube Channel, sosial media kuat, mem-branding di sosmed, dengan berbagai macam aplikasi, itu kan bisa jadi income,” tutur Nanda.

“Udah jadi pandemi, baru semua orang bikin YouTube channel,” tambah Nanda.

Baca juga: Nanda Persada Sebut Banyak Artis yang Kesulitan Ekonomi Imbas Pandemi Covid-19

Pesan untuk manajer

Sebagai Ketua Ikatan Manajer Indonesia (Imarindo), Nanda Persada juga memberikan pesan untuk para manajer artis.

Menurut dia, di era saat ini penting bagi manajer artis untuk meng-upgrade diri.

“Baru kita sadar manajer juga (harus) meningkatkan profesionalnya, skill-nya, knowledge-nya, update,” kata Nanda.

Hal itu dianggap penting agar manajer tak ditinggalkan oleh artisnya.

“Supaya tidak ditinggalin sama artisnya. Manajer harus lebih pintar dari artisnya, harus,” ucap Nanda.

“Cari duit, knowledge, perkembangan industri bergerak ke mana, harus lebih dulu paham, that’s why artis butuh manajer, kalau enggak artis jalan sendiri. Ini kritikan juga buat manajer,” tambahnya.

Bingung soal artis yang laris di TV bukan karena prestasi

Nanda Persada mengaku bingung dengan kurangnya perhatian terhadap artis-artis yang berprestasi.

Justru, artis yang penuh dengan sensasional laris diundang televisi.

“Yang duitnya banyak siapa? Artis-artis yang bikin ribut, sensasi di sosmed saja. Ribut mulu, bikin kasus, traffic-nya tinggi, endorsement banyak,” kata Nanda.

“Iya jadi rating maker, diundang sama TV. Akhirnya tidak mendidik kan. Artis-artis yang tukang ribut, settingan, berantem, itu laris di TV, yang berkualitas yang bagus jarang diundang di TV karena dianggap tidak rating maker,” tutur Nanda Persada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com