Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gal Gadot Dikecam gara-gara Komentar soal Konflik Israel-Palestina

Kompas.com - 13/05/2021, 17:08 WIB
Vincentius Mario,
Kistyarini

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktris asal Israel Gal Gadot mendapat kecaman dari berbagai pihak karena twitnya yang membahas konflik Israel-Palestina.

Ia pun banjir reaksi dan komentar di media sosial hingga menjadi trending di Twitter, Rabu (13/5/2021), karena unggahan di Instagramnya.

Hatiku hancur. Negara saya sedang berperang. Saya mengkhawatirkan keluarga saya, teman-teman saya. Saya khawatir akan rakyat saya. Ini lingkaran setan yang sudah berlangsung terlalu lama. Israel berhak hidup sebagai bangsa yang bebas dan aman," tulis Gal Gadot di aku Instagram-nya, Kamis (13/5/2021).

Baca juga: Gal Gadot: Joss Whedon Mengancam Karier Saya

"Tetangga kita berhak mendapatkan hal yang sama. Saya berdoa untuk para korban dan keluarga mereka, saya berdoa agar permusuhan yang tak terbayangkan ini berakhir, saya berdoa bagi para pemimpin kita untuk menemukan solusi agar kita bisa hidup berdampingan dengan damai. Saya berdoa untuk hari-hari yang lebih baik,” lanjut Gal Gadot.

Pernyataan Gal Gadot yang seolah berpihak pada dua pihak mungkin terdengar cukup ramah.

Namun, sejumlah warganet mempermasalahkan istilah "negara tetangga" yang digunakan bintang Wonder Woman tersebut di tengah konflik.

Baca juga: Gal Gadot Curi Helm dari Set Wonder Woman 1984

Aktivis Aaron Vallely turut membahas pernyataan Gal Gadot tersebut.

"Pernyataan Gal Gadot jauh lebih buruk daripada video yang ada di tahun lalu. Negara yang sama melakukan pendudukan militer, pencurian tanah dan pembersihan etnis terhadap rakyat Palestina. #FreePalestine,” kata Vallely.

Bahkan, penyanyi dan penulis lagu James Kennedy mengecam Gal Gadot.

Gal Gadot salah. Israel tidak sedang 'berperang' dengan Palestina. Israel membantai Palestina lagi," kata Kennedy.

Baca juga: Gal Gadot Jadikan Putri Diana Inspirasi Saat Perankan Wonder Woman 1984

Menurut jurnalis Ben Norton, Gal Gadot hanya mengutarakan hal yang tak berarti.

"Gal Gadot mengirimkan pikiran dan doa yang tidak berarti saat rezim apartheid Israel yang dia dukung secara etnis membersihkan warga Palestina dan mengebom warga Gaza di kamp penjara terbuka," kata Norton.

Sebagai informasi, Gal Gadot pernah menjalani wajib militer. Dia bertugas sebagai tentara selama dua tahun.

Gelombang kekerasan baru-baru ini membesar setelah Israel mengusir puluhan orang Palestina dari Yerusalem Timur dengan kekerasan.

Sebagai balas, Hamas menembakkan lebih dari 1.000 roket ke Yerusalem minggu ini, dan Israel telah membalas dengan ratusan serangannya sendiri.

Dilansir Associated Press, tujuh orang tewas di Israel akibat serangan roket dan puluhan warga Palestina, termasuk 16 anak, terbunuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com