Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menang Oscar, Nama Chloe Zhao Justru Disensor di China, Kenapa?

Kompas.com - 27/04/2021, 17:10 WIB
Rintan Puspita Sari

Penulis

Sumber SCMP

JAKARTA, KOMPAS.com- Ketika banyak orang Asia membanggakan sosok peraih piala Oscar untuk kategori sutradara terbaik, nama Chloe Zhao justru disensor di negara asalnya, China.

Seperti diketahui, sutradara kelahiran Beijing tahun 1982 itu tercatat sebagai wanita Asia pertama yang menang Oscar untuk kategori sutradara terbaik.

Bukan itu saja, Chloe juga berhasil meraih penghargaan untuk kategori Best Picture, tapi semua kegembiraan itu tak tersampaikan di China.

Baca juga: Dulu Dikenal Anak Pemberontak, Chloe Zhao Kini Sukses di Perfilman

Tidak ada media di China yang menyiarkan langsung acara tersebut, dan tidak ada disebutkan nama Chloe, baik dari People's Daily atau Xinhua News Agency.

Hal serupa juga terjadi di media sosial, dimana sangat sedikit pembicaraan tentang Chloe yang memenangkan Oscar.

Douban, forum komunitas dan ulasan film di China yang cukup terkenal, juga tidak ada topik yang khusus membahas hal tersebut.

Begitu juga dengan Weibo dan WeChat, di dua platform media sosial yang paling sering digunakan itu bahkan menyensor unggahan tentang kemenangan Chloe.

Baca juga: Chloe Zhao, Sutradara Wanita Kedua Dalam Sejarah Pemenang Oscar

Seorang influencer terkenal dengan 13 juta penggemar yang sering menerjemahkan kabar dari acara, event siaran langsung Amerika Serikat, juga mendapati kontennya diturunkan dengan pesan terbaca "tidak melewati ulasan Weibo".

Bukan hanya spesifik tentang Chloe, semua yang berbau kata Nomadland juga ikut kena sensor.

VPN untuk menonton acara tersebut juga dipotong, sehingga mereka yang ingin menonton lewat YouTube juga bernasib sama.

Baca juga: Chloe Zhao Jadi Perempuan Kedua Peraih Sutradara Terbaik di Golden Globes

Akun WeChat seorang pengguna juga diblokir karena dia menulis unggahan yang memuji Chloe.

Bungkamnya China atas kesuksesan Chloe sangat kontras dengan sambutan sebelumnya yang dia terima pada bulan Februari ketika Chloe yang sekarang berbasis di Amerika Serikat itu dinobatkan sebagai sutradara terbaik di Golden Globe Awards.

Berita tersebut dirayakan di negara kelahirannya dan menjadi topik yang paling banyak dilihat di Weibo keesokan harinya, dengan selebriti terkenal Tiongkok memposting ucapan selamat mereka.

Namun kemudian netizen China segera mempertanyakan apakah Zhao, yang menempuh pendidikan di Inggris dan Amerika Serikat, dapat dianggap sebagai warga negara China.

Pengamatan publik semakin intensif ketika kutipan dari wawancara 2013 yang dia berikan kepada majalah Filmmaker muncul.

Zhao dilaporkan menggambarkan China, di mana dia menghabiskan masa remajanya, sebagai "tempat di mana ada kebohongan di mana-mana".

Beberapa orang menganggap komentar itu menyinggung dan menuduhnya "menghina China".

Sejak saat itu, publisitas tentang filmnya dihapus dari media sosial di China dan menimbulkan perdebatan panas.

Komentator nasionalis mengatakan Zhao telah mengkhianati negaranya, sementara yang lain menyerukan agar pembuatan film keluar dari politik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com