6 Momen Romantis Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Honeymoon di Bali

Atta hanya mengizinkan istrinya memakai celana pendek dengan baju yang modelnya tidak seksi.

“Buat ke pantai? Itu apa sih? Kalau celananya enggak apa-apa, enggak masalah, tapi bajunya. Kalau bajunya segini (atas perut) sorry aja, no, no,” ucap Atta.

Akhirnya, Aurel Hermansyah tak jadi membawa pakaiannya yang pendek tersebut.

Baca juga: Ketika Atta Halilintar Tak Izinkan Aurel Hermansyah Pamer Perut

Dress hitam yang dikenakan Aurel

Aurel mengenakan dress hitam tiga per empat untuk jalan-jalan mengelilingi Bali bersama suaminya.

Dress hitam yang tidak terbuka itu membuat Aurel Hermansyah tampak elegan.

Tak hanya Aurel, Atta juga mengenakan kemeja hitam. Sehingga, keduanya tampak serasi.

Makan ice cream

Tempat yang mereka datangi adalah toko es krim. Aurel Hermansyah ingin mencicipi es krim di kedai tersebut.

“Istri mau es krim,” kata Atta.

Di dalam freezer ada sejumlah varian es krim. Mulai dari rasa vanilla, cokelat oreo, pisang, hingga rasa sambal hijau dan beragam varian es lainnya.

Aurel memilih es krim dengan campuran varian buah asam.

“Ini benar-benar asli buah, jadi agak ada asam-asamnya,” ucap Aurel.

Baca juga: Atta Belikan Aurel Kamera dan Perlengkapan Lainnya, Total Hampir Rp 100 Juta

Dinner romantis di pinggir pantai

Setelah dari kedai es krim, Aurel dan Atta datang ke restoran romantis di pinggir pantai.

“Akhirnya kita makan di pinggir pantai . Jadi sekarang kita mau makan seafood di Jimbaran karena kita pas banget nginepnya juga di Jimbaran,” kata Aurel.

Atta dan Aurel pun tampak dinner romantis. Bahkan, Aurel dengan telaten melayani sang suami dengan menyuapinya.

Kemudian, Atta mengungkapkan bahwa ia lebih senang makan disuapi dan diambilkan oleh sang istri.

Alasannya, ia bisa sambil bekerja secara bebarengan jika disuapin.

Atta Halilintar menjelaskan, ia sering tak konsentrasi saat makan karena terus memikirkan pekerjaan.

Baca juga: Senang Diambili dan Disuapi Makan oleh Aurel, Atta: Bisa Sambil Kerja

Dengan alasan itu, ia butuh seseorang untuk menyuapinya makan sambil mengurus pekerjaannya yang ada di ponselnya.

"Aku gitu orangnya, lagi makan gini kepikiran kerjaan. Kalau aku kepikiran, enggak ditulis jadi enggak lapar. Jadi mending aku balasa (pesan), makan. Itu lah keburukan aku gitu," tutur Atta Halilintar.