Sutradarai Pulau Plastik, Rahung Nasution: Seperti Sekolah Kembali

JAKARTA, KOMPAS.com - Sutradara Rahung Nasution menggarap film dokumenter Pulau Plastik berduet dengan sutradara Dandhy Laksono.

Kata Rahung, ia sebenarnya baru belakangan bergabung.

Dandhy bersama komunitas Kopernik telah memulai lebih dulu peliputan kegiatan dalam mengatasi masalah plastik di sekitaran Bali bersama tiga aktivis, yakni Robi vokalis Navicula, Tiza Mafira, dan Prigi Arisandi.

Baca juga: Visinema Pictures Gambarkan Pencemaran Laut Lewat Film Pulau Plastik

Saat terlibat dalam perekaman dokumenter, Rahung menganggapnya sebagai sebuah proses pembelajaran.

"Yang luar biasa menurut saya isu plastik ini sudah mencemari di mana-mana, sudah ada di tubuh kita bahkan seperti yang kita lihat di trailer," kata Rahung Nasution dalam konferensi pers virtual, Kamis (8/4/2021).

Rahung pun merasa seperti balik ke masa sekolah.

Baca juga: Pulau Plastik Akan Tayang di Bioskop, Visinema Pictures Harap Jangkau Banyak Orang

"Ketika kawan-kawan mengajak saya terlibat wah ini seperti sekolah kembali. Jadi sebenarnya ketika mengikuti Robi, Tiza, Prigi, kita menemukan hal-hal baru yang seharusnya menjadi inspirasi buat semuanya untuk melakukan sesuatu," ujarnya.

Dengan suasana seperti belajar kembali di sekolah, Rahung  melihat ada hal yang perlu menjadi aksi.

"Bagi saya pribadi, ya ini seperti sekolah kembali untuk kembali kepada kearifan yang telah dimiliki oleh masyarakat nusantara dan juga orang-orang di kota yang setiap hari tergantung sama plastik ada hal baru yang kita pelajari dan bersama harus dilakukan untuk masa depan," ujar Rahung.

Baca juga: Film Dokumenter BBC Bahas Kontroversi Konservatori Britney Spears

Pulau Plastik menceritakan bagaimana bahaya plastik telah sampai ke tubuh kita melalui mikroplastik.

Juga negara-negara maju yang enggan mengolah sampah plastiknya lalu mengekspornya ke negara berkembang, termasuk Indonesia.

Film Pulau Plastik akan mulai tayang di bioskop mulai 22 April 2021.