JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) kembali menjadi sorotan publik usai menegur 37 acara televisi yang diduga melakukan pelanggaran protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.
Polemik pelanggaran prokes menjadi semakin ramai setelah Deddy Corbuzier mempertanyakan KPI jarang menyentuh area sinetron.
Perdebatan tentang polemik ini akhirnya dibahas dalam Podcast Deddy Corbuzier. Berikut rangkuman Kompas.com.
KPI mengaku sedang menyiapkan aturan baru untuk protokol kesehatan (prokes) untuk sinetron.
Intinya, sinetron harus memberikan edukasi kepada penonton terkait pandemi Covid-19 melalui gambaran dalam adegannya.
"Ada adegan-adegan yang harus menggunakan masker untuk menunjukkan kita sedang berada di pandemi," kata Ketua KPI, Agung Suprio.
Selain itu, rumah produksi sinetron juga diminta untuk meniru cara kerja tim produksi layar lebar yang sangat ketat dalam menerapkan prokes.
Baca juga: KPI Akui Sedang Meramu Formula Aturan untuk Sinetron Televisi
Dr Tirta ikut menyumbangkan saran untuk KPI dalam membenahi aturan prokes di televisi.
Ada beberapa poin yang diutarakan Dr Tirta dari mulai screening hasil swab berkala hingga permintaan tim produksi sinetron untuk tidak berpindah lokasi syuting.
Poin-poin yang diajukan memang belum diterima namun sudah menjadi bahan pertimbangan untuk Satgas Covid-19 dan KPI.
Baca juga: KPI Bentuk Tim untuk Sempurnakan Penerapan Protokol Kesehatan di Televisi
Protes keras Deddy Corbuzier kepada KPI membuatnya malah diminta menjadi Duta KPI.
Deddy Corbuzier awalnya sempat mempertanyakan keputusan KPI menegur acaranya.