Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sedih di Balik Lagu Peraih Oscar, Everybody Cries

Kompas.com - 24/12/2020, 20:37 WIB
Rintan Puspita Sari,
Andi Muttya Keteng Pangerang

Tim Redaksi

Sumber Variety

KOMPAS.com - Bagi artis, penyanyi dan produser, Rita Wilson, lagu "Everybody Cries" yang berhasil meraih Oscar untuk kategori Best Original Song, seperti penghormatan bagi wanita, ibu, keluarga dari tentara yang ada di garis terdepan.

Ada kisah sedih di balik lagu balada yang juga ditulis bersama sutradara Rod Lurie serta Larry Groupe.

Di tengah produksi, putra Lurie, Hunter meninggal secara tragis pada usia 27 tahun.

"Ketika aku menyiapkan film, aku bisa membicarakan ini sekarang tanpa menangis karena aku sudah mengatakannya berulang kali, tapi anakku Hunter meninggal. Dia mengalami pembekuan darah," kata Lurie.

Saat itu, putri Lurie memohon untuk dia segera menyelesaikan film demi Hunter.

Lurie diberi pilihan untuk mengangkat sistem pendukung putranya.

Saat itu seluruh organ putranya bergantung pada sistem pendukung untuk hidup dan diberitahu saat mesin itu mati, dia hanya punya 20 menit untuk hidup.

"Dia bilang aku harus menyelesaikan filmndan ketika dia meninggal, aku menyadari dia di usia yang sama dengan semua pria ini (dalam karakter film)," kata Lurie.

Lurie pulang untuk menyelesaikan film dan dalam penerbangan kembali ke Bulgaria, dia menulis lirik untuk "Everybody Cries".

Perasaan tentang tidak bisa pulang setiap saat yang dirasakan para tentara dituangkannya dalam lirik lagu itu.

Lurie mengirim lirik pada komposer dan kolaborator Larry Groupe, yang juga menyusun musik untuk film.

Groupe menambahkan musik pada lirik dan pengembangan lagu dimulai.

Lurie lalu dikenalkan pada Rita Wilson, yang menghabiskan lebih dari delapan tahun untuk bekerja dan merekam musiknya sendiri.

Rita yang mendapat tawaran menyanyikan lagu itu, langsung menyukai lagunya walaupun versi pertamanya sangat sederhana, hanya dengan gitar dan suara panduan.

"Ketika aku pertama kali mendengar versi pertamanya, itu sangat sederhana dan aku jatuh cinta," kata Rita.

Saat itu banyak pertanyaan terlintas dalam pikirannya, seperti bagaimana jika itu putranya, atau bagaimana jika itu adiknya, pamannya atau ayahnya?

"Kita semua punya hubungan dengan seseorang yang bertugas di angkatan bersenjata, dan kita tidak pernah bisa menjamin orang-orang ini yang menaruh hidup mereka di perbatasan untuk melindungi demokrasi kita, bisa hidup dan memiliki perbincangan seperti ini, seperti kita sekarang," lanjutnya.

Rita juga jatuh cinta dengan ide Rod dan Larry yang cukup berani untuk membuat penyanyi wanita menyanyikan lagu tersebut.

"Bagi saya ini mewakili suara semua ibu, saudara, anak, istri dan bibi yang mengirim orang tercinta mereka ke perang," kata Rita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com