Soal Mendidik Anak, Butet Kartaredjasa: Orangtua Menangnya Satu, Lahir Duluan

JAKARTA, KOMPAS.com- Seniman Butet Kartaredjasa memiliki cara yang bisa dibilang berbeda dibanding orangtua pada umumnya saat mendidik anak-anaknya.

Tak menerapkan peraturan yang ketat atau banyak melarang, Butet memilih untuk membebaskan anak-anaknya dengan pilihan mereka masing-masing.

Konsep seperti itu rupanya sudah ada dalam pemikiran Butet sejak masih muda.

Baca juga: Alasan Butet Kartaredjasa Bebaskan Anak Memilih Jalan Hidup

"Saya sudah berjanji pada diri saya, bahwa saya sebagai orangtua menangnya cuma satu dari anak-anak saya, menangnya satu itu adalah lahir duluan," ujar Butet, seperti dikutip dari konten Beginu, YouTube Kompas.com, Selasa (8/12/2020).

Selebihnya, Butet merasa, sebagai orangtua sama saja dengan anaknya. Pernah berbuat nakal, bodoh, hanya saja karena dia sebagai orangtua membuatnya memiliki lebih banyak pengalaman hidup.

Seperti belajar, Butet berkata dia tidak pernah memaksa anak-anaknya belajar.

Baca juga: Hobi Kuliner, Butet Kartaredjasa Lebih Senang Berburu Tempat yang Tak Biasa

"Lu mau goblok, goblok dewe, bukan risikoku, itu risikomu, kamu memilih hidupmu. Aku hanya teman bercakap-cakap untuk pilihan-pilihanmu," kata Butet.

Memberi kebebasan pada anak-anaknya, bukan berarti Butet tak pegang kendali.

Ada prinsip yang tidak boleh dilanggar, Butet melarang keras anak-anaknya untuk terlibat narkoba, atau melakukan hal yang melanggar hukum.

Baca juga: Butet Kartaredjasa: Aku Ingin Hidup Baik, Menyenangkan Hati dan Kawan-kawan

"Selebihnya lu mau apapun, mau kriminal, urusanmu lho, dudu urusanku, dan tidak akan menolong, meskipun aku punya akses untuk menolong, saya tidak akan menolong," tutur seniman asal Yogyakarta tersebut.

"Kamu mau dipenjara, penjara sana. Kamu nikmati penjara," ucap Butet mengulang petuahnya bagi anak-anaknya.

Dengan berpikir terbuka, menanamkan tanggung jawab pilihan masa depan pada anak-anaknya dan menetapkan perannya hanya sebagai teman diskusi seperti itu, Butet mengakui hubungan dengan anak-anaknya justru cair.