Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Indro Warkop Bicara Komedi sebagai Media Kritik

Kompas.com - 26/11/2020, 19:39 WIB
Cynthia Lova,
Tri Susanto Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komedian Indrodjojo Kusumonegoro menilai, komedi saat ini sangat berbeda dengan era 1980-an.

Komedi saat ini kata Indro menjadi lebih terbuka dibandingkan zaman Warkop terdahulu.

Komedi terbuka yang dimaksud adalah bebas mengkritik. Pasalnya komedi punya peran yang penting sebagai alat kritik sosial.

Baca juga: Miing Bagito Sebut Indro Warkop Sudah Hobi Koleksi Motor Harley Davidson sejak SMA

Sayangnya sebelum era orde baru kebebasan berpendapat dan berbicara menjadi hal yang seolah hanya angan belaka lantaran pemerintahnya yang represif, sehingga para komedian sangat berhati-hati untuk mengkritik.

Berbeda dengan saat ini yang justru dinilai Indro pemerintahnya lebih terbuka untuk dikritik dengan komedi.

"Sekarang enggak ada satir jadi lebih terbuka dan mengkritik malahan sekarang enggak ada akademis justru," ujar Indro dalam akun YouTube Miing Bagito yang dikutip Kompas.com, Kamis (26/11/2020).

Baca juga: Tetap Eksis Jadi Komedian, Indro Warkop: Cari Duit, Sambil Belajar

Indro mengatakan, komedian saat ini justru lebih bebas mengkritik dengan komedi. Sayangnya, kritik yang disisipkan dalam komedi tersebut tidak ada nilai akademisnya.

Berbeda dengan zaman Warkop yang kerap menyiapkan konsep akademis sebelum tampil di panggung.

"Karena gini, kalau kita ngomong soal kritik, secara akademi kritik harus dibarengi dengan solusi. Misalnya, 'ah si Deddy pakainya kaos biru,' udah cuma itu doang tidak ada solusinya. Nah itu sebetulnya kritik, bukan judgment," kata Indro.

Baca juga: Indro Warkop dan Desy Ratnasari Dipasangkan dalam Film Keluarga Slamet

"Sekarang lebih ke judgement. Kenapa? Karena memang keadaannya begitu. Anak-anak sekarang karena dia tak tahu proses dahulu, kini semua serba instan dengan adanya internet. Justru karena dulu pemerintah represif, dulu kita musti hati- hati. Kritik kita pikir dulu, apa hak kita sebagai WNI (Warga Negara Indonesia) ini, punya referensi. Kalau sekarang ibaratnya kita pukul pun tidak apa-apa," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com