Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketika Indro Warkop Bicara Komedi sebagai Media Kritik

Komedi saat ini kata Indro menjadi lebih terbuka dibandingkan zaman Warkop terdahulu.

Komedi terbuka yang dimaksud adalah bebas mengkritik. Pasalnya komedi punya peran yang penting sebagai alat kritik sosial.

Sayangnya sebelum era orde baru kebebasan berpendapat dan berbicara menjadi hal yang seolah hanya angan belaka lantaran pemerintahnya yang represif, sehingga para komedian sangat berhati-hati untuk mengkritik.

Berbeda dengan saat ini yang justru dinilai Indro pemerintahnya lebih terbuka untuk dikritik dengan komedi.

"Sekarang enggak ada satir jadi lebih terbuka dan mengkritik malahan sekarang enggak ada akademis justru," ujar Indro dalam akun YouTube Miing Bagito yang dikutip Kompas.com, Kamis (26/11/2020).

Indro mengatakan, komedian saat ini justru lebih bebas mengkritik dengan komedi. Sayangnya, kritik yang disisipkan dalam komedi tersebut tidak ada nilai akademisnya.

Berbeda dengan zaman Warkop yang kerap menyiapkan konsep akademis sebelum tampil di panggung.

"Karena gini, kalau kita ngomong soal kritik, secara akademi kritik harus dibarengi dengan solusi. Misalnya, 'ah si Deddy pakainya kaos biru,' udah cuma itu doang tidak ada solusinya. Nah itu sebetulnya kritik, bukan judgment," kata Indro.

"Sekarang lebih ke judgement. Kenapa? Karena memang keadaannya begitu. Anak-anak sekarang karena dia tak tahu proses dahulu, kini semua serba instan dengan adanya internet. Justru karena dulu pemerintah represif, dulu kita musti hati- hati. Kritik kita pikir dulu, apa hak kita sebagai WNI (Warga Negara Indonesia) ini, punya referensi. Kalau sekarang ibaratnya kita pukul pun tidak apa-apa," tutur dia.

https://www.kompas.com/hype/read/2020/11/26/193910566/ketika-indro-warkop-bicara-komedi-sebagai-media-kritik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke