Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akui Minat Masyarakat ke Bioskop Kurang, GPBSI: Filmnya Belum Menarik

Kompas.com - 02/11/2020, 20:11 WIB
Cynthia Lova,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua pekan berlalu setelah bioskop kembali beroperasi di sejumlah kota di Indonesia.

Hanya saja, dengan aturan kursi 25 persen, tentu saja terjadi penurunan jumlah penonton dibandingkan sebelum pandemi corona atau Covid-19.

Sayangnya, Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafruddin tak mengungkap secara gamblang berapa persen penurunan jumlah penonton selama dua pekan bioskop buka selama pandemi Covid-19.

Meski demikian, Djonny mengatakan, ada beberapa faktor yang jadi penyebab penurunan minat masyarakat ke bioskop.

Salah satunya, karena kurang menariknya film yang ditayangkan di bioskop saat ini.

Pasalnya, film yang ditayangkan di bioskop rata-rata rilisan sebelum pandemi Covid-19.

Baca juga: Dua Pekan Beroperasi, Bioskop CGV Klaim Pengunjungnya Rata-rata Capai 25 Persen

"Filmnya juga belum keluar yang bagus-bagus. Itu berpengaruh, kan orang nonton mau yang bagus, yang up to date (filmnya)," ujar Djonny Syafrudin saat dihubungi Kompas.com, Senin (2/11/2020).

"Mungkin tunggu film baguslah. Toh memang daya beli bisa jadi penyebab, daya tariknya kurang, apasih yang mau ditonton, mungkin ke situ larinya," kata Djonny lagi.

Selain itu, Djonny menyebut berkurangnya minat masyarakat ke bioskop juga disebabkan tak seimbangnya pendapatan dengan jumlah pengeluaran.

"Daya beli merosot, artinya keperluan makin banyak. Kondisi ekonomi masyarakat pun belum kondusif," kata Djonny.

Lalu, keamanan yang belum terjamin juga menjadi penyebab minat masyarakat berkurang ke bioskop. Apalagi pada saat pandemi Covid-19.

Baca juga: Bioskop Online Pilihan Nonton di Tengah Covid-19, Cukup Bayar Mulai dari Rp 5.000

"Ini dari dahulu faktor-faktornya, bukan pandemi aja, dari tahun 1970-an. Misalnya kondisi keamanan di bioskop. Kalau dia tidak aman, mana berani keluar," ujar Djonny.

"Lalu, kondisi politik kaya huru hara. Jadi penyebabnya itu belum konkrit , jadi apasih yang buat (kurang minat masyarakat ke bioskop), ya filmnya belum menarik," katanya lagi.

Sebagai informasi, CGV Indonesia sudah kembali membuka jaringan bioskopnya di Jakarta mulai Rabu (21/10/2020).

Meski demikian, tidak seluruhnya bioskop CGV di Jakarta yang dibuka sekaligus.

Baca juga: Respons Produser Film soal Pembukaan Kembali Bioskop di Jakarta

Melainkan, hanya empat titik yang kembali beroperasi yakni CGV Grand Indonesia, CGV Transmart Cempaka Putih, CGV Green Pramuka Mall, dan CGV Jakarta Garden City Aeon.

Adapun film yang ditayangkan di bioskop CGV, di antaranya ada Train To Busan Present Penisula, The Swordsman, Deliver Us From Evil, The Secret Garden, Bloodshot, Eyes On Me, dan lain-lain.

Penayangan film di bioskop CGV dimulai pukul 12.00 WIB dan penayangan bakal berakhir akan menyesuaikan dengan jam operasional pusat perbelanjaan tempat CGV beroperasi.

Public Relation CGV Hariman Chalid mengklaim selama dua pekan beroperasi, pengunjung bioskop di DKI Jakarta mendekati batas kapasitas maksimal.

Adapun jumlah penonton bioskop di Jakarta selama pandemi Covid-19 ini dibatasi maksimal 25 persen dari total kapasitas auditorium.

Baca juga: Catat! Ini 4 Bioskop CGV di Jakarta yang Telah Dibuka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com