JAKARTA, KOMPAS.com - Artis peran Titi Kamal membagikan tips merawat tanaman hias ala dirinya.
Baru-baru ini, Titi Kamal menyebutkan, ia punya hobi baru merawat tanaman hias sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
Dalam tayangan vlog yang diunggah di kanal YouTube-nya, Titi Kamal membagikan beberapa tips.
"Supaya tanaman happy, bahagia, subur, dan selalu tumbuh tunas baru, kita memang harus ekstra merawatnya," kata Titi Kamal, dikutip Kompas.com dari kanal YouTube Titi dan Tian, Rabu (23/9/2020).
Baca juga: Punya Hobi Baru, Titi Kamal Keranjingan Rawat Tanaman Hias
Hal pertama yang perlu diperhatikan, menurut Titi Kamal, adalah jumlah air yang dapat memengaruhi tanaman tersebut.
"Jadi kita harus perhatikan kayak misalnya siramnya jangan sampai menggenang, ya, guys, soalnya kalau sampai menggenang akarnya busuk," ujarnya.
Kemudian, Titi Kamal melanjutkan, tanaman hias juga harus mendapatkan sinar matahari yang cukup, tidak lebih dan tidak kurang.
"Pasokan sinar matahari juga harus cukup. Harus jelas. Jadi mana yang indoor mana yang outdoor kita harus perhatikan," tuturnya.
Baca juga: Lirik dan Chord Lagu Jablai - Titi Kamal, Ost. Mendadak Dangdut
Ibu dua anak itu berujar, ciri-ciri tanaman yang terlalu banyak terkena sinar matahari adalah daunnya seperti terbakar.
"Kalau ada daun yang terbakar itu kita harus pindah-pindahin tempatnya. Jadi posisinya kita pindahin nanti lama-lama kita bisa paham," kata istri Christian Sugiono itu.
Jika tanaman sudah semakin besar, pindahkan dan gantilah pot yang sesuai dengan tanaman tersebut.
"Kita harus repotting berkala. Jadi misalnya tanamannya sudah besar, enggak mungkin di pot ini (kecil) jadi nanti dipindahin, tapi jangan sampai melukai akarnya," ucap Titi Kamal.
Selain itu, pemangkasan daun yang sudah layu dan memberi pupuk yang cukup juga sama pentingnya.
"Terus pemangkasan rutin juga. Jadi kalau beberapa dirasa ada yang (daun) kuning, takutnya nularin yang lain jadi pangkas aja biar tumbuh daun baru," ucap Titi Kamal.
"Jangan lupa juga, tanaman itu enggak cuma disiram air, tapi kita bisa kasih serum juga atau pupuk berkala, ada sebulan sekali ada yang dua bulan sekali," tambahnya.
Namun, Titi mengingatkan untuk tidak terlalu berlebihan memberi pupuk.
"Tapi pupuknya jangan kebanyakan, nanti kayak teman aku kebakar daunnya karena terlalu kuat gitu," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.