JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi Ardhito Pramono angkat bicara soal unggahan tanda pagar (tagar) #IndonesiaButuhKerja di Twitter-nya.
Ardhito Pramono secara pribadi meminta maaf atas unggahan tagar itu lantaran tak mengetahui ada sangkut pautnya dengan omnibus law atau RUU Cipta Kerja.
Pelantun "Bitterlove" ini berharap permintaan maafnya bisa dimengerti banyak pihak.
Sebagai seorang musisi, Ardhito Pramono mengaku hanya ingin memberikan sesuatu yang bermanfaat kepada pendengarnya lewat musik.
“Atas ketidaktahuan dan seakan seperti nirempati ada mereka yang sedang memperjuangkan penolakan terhadap RUU ini, saya mohon maaf. Ke depan saya akan berusaha lebih berhati-hati dan peduli,” tulis Ardhito Pramono dalam Twitter-nya dikutip Kompas.com, Sabtu (15/8/2020).
Baca juga: Ardhito Pramono Minta Maaf soal Unggahan Tagar #IndonesiaButuhKerja
Kemudian, Ardhito Pramono menegaskan bahwa dirinya bukan buzzer. Melainkan adalah musisi.
“Saya musisi. Bukan buzzer. Saya ingin memiliki pengaruh, tapi melalui musik yang saya buat. Terima kasih,” tambah Ardhito.
Terkait unggahannya di Twitter, Ardhito Pramono menjelaskan bahwa itu adalah kerjasama. Sedangkan, ia tidak mengetahui lebih jelas tentang unggahan itu.
Ardhito juga mengakui dibayar oleh publicist-nya, dan saat diterangkan tidak ada sangkut pautnya dengan omnibus law.
Baca juga: Sekuel Film NKCTHI Siap Digarap, Ardhito Pramono Kembali Perankan Kale
KLARIFIKASI DAN PERMINTAAN MAAF SAYA.
A THREAD
— Ardhito Pramono (@ardhitoprmn) August 14, 2020