Pekerjaan tersebut dilakukannya pada tahun 60-an, di mana saat itu dia merasakan hidup susah.
“(Jadi) buruh benar di pelabuhan Tanjung Priok, itu tahun 60-an. Gue dulu orang yang paling blangsak, susah dulu,” ucap Haji Bolot.
“Jadi buruh waktu masih bujangan, gaji Rp 20 perak, satu hari. Yang penting gue bisa masuk ke pelabuhan, enggak ngurusin gaji dah,” kata Haji Bolot menambahkan.
Baca juga: 3 Tingkah Haji Bolot yang Bikin Sule Takjub hingga Tercengang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.