Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Co-founder Lollapalooza Prediksi Gigs dan Festival Tak Akan Pulih sampai 2022

Kompas.com - 18/07/2020, 08:30 WIB
Andika Aditia

Penulis

Sumber NME

KOMPAS.com - Salah satu co-founder festival musik Lollapalooza, Marc Geiger, percaya bahwa pertunjukan musik live tidak akan sepenuhnya kembali dan pulih hingga tahun 2022.

Berbicara pada "Bob Lefsetz Podcast", Marc Geiger mengatakan, dia percaya bahwa acara super-spreader seperti konser dan acara olahraga akan terus terpengaruh sampai pandemi virus corona sepenuhnya terkendali.

Ketika ditanya tentang kapan dia berpikir musik live akan kembali, Geiger berkata, "Menurut pendapat saya, itu akan menjadi 2022." 

Baca juga: Kata Anang Hermansyah soal Banyak Musisi Jawa Timur Kuasai Industri Musik

Geiger melanjutkan kondisi ini bakal berlangsung lama karena berkaitan dengan banyak hal lainnya yang terdampak pandemi.

“Ini akan memakan waktu lama sebelum, apa yang saya sebut, ekonomi germaphobic perlahan-lahan mati dan digantikan oleh ekonomi claustrophobia - saat itulah orang ingin keluar dan pergi makan malam dan menjalani hidup mereka, pergi ke festival dan pertunjukan,” ucap Geiger.

"Ini insting saya, itu akan memakan waktu cukup lama karena acara penyebar super - sports, pertunjukan, festival... tidak akan berjalan dengan baik ketika virus hadir," tambah Geiger.

Geiger kemudian mengatakan, mungkin ada puluhan rintangan yang masih harus diatasi oleh musik live sebelum pulih kembali termasuk "jarak dan kepadatan" dan "tanggung jawab tak terbatas" yang dihadapi oleh penyelenggara dengan perusahaan asuransi. 

Baca juga: Sederet Aksi Nyata dan Warisan Glenn Fredly untuk Industri Musik Indonesia

Geiger memperingatkan kondisi ke depan mungkin bisa lebih menyakitkan bagi penyelenggara acara musik seperti konser, festival, dan semacamnya.

"Enam bulan ke depan mungkin lebih menyakitkan daripada enam bulan terakhir, dan mungkin enam bulan berikutnya bahkan lebih dari itu,".

Prediksi Geiger datang ketika tempat-tempat acara musik di Hull dan Manchester mengumumkan penutupan mereka yang tidak terbatas kemarin (16 Juli 2020) setelah dampak dari virus corona.

Di Hull, venue musik The Welly dan The Polar Bear mengumumkan penutupan mereka, bersama dengan outlet tiket, Hull Box Office. 

Baca juga: Selain Pertunjukan Musik, Prambanan Jazz Online Juga Galang Donasi

Segera setelah itu, Gorilla Manchester dan Deaf Institute juga mengumumkan penutupan mereka.

Awal bulan ini, pemerintah Inggris mengambil langkah dengan suntikan dana untuk membantu industri seni, budaya dan heritage untuk mengatasi dampak virus corona. 

Salah satu caranya dengan menyediakan tempat musik, bioskop independen, museum, galeri, teater dan situs warisan dengan hibah dan pinjaman darurat.

Ini mengikuti kampanye ekstensif dari lebih dari 1.500 artis dan tokoh industri yang datang bersama untuk menyerukan kepada pemerintah untuk menghentikan "kerusakan katastropik" untuk musik live sebagai bagian dari kampanye #LetTheMusicPlay.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com