DAY6 Dibuntuti Sasaeng, JYP Entertaiment Beri Peringatan Tegas

JAKARTA, KOMPAS.com – Agensi yang menaungi DAY6, JYP Entertaiment memberi peringatan tegar terhadap ulah fans yang menganggu kenyamanan DAY6.

JYP Entertaiment bahkan tak segan untuk mengambil tindakan hukum bagi fans yang melanggar hak privasi artis naungannya itu.

Sebelumnya, JYP Entertaiment telah mengeluarkan banyak pemberitahuan tentang peraturan mengenai keselamatan dan privasi artis naungannya.

Baca juga: Janji Bakal Kembali ke Indonesia, DAY6 Minta 2 Hal Ini ke Fans

Namun, sepertinya peraturan tersebut terus dilanggar oleh para sasaeng, fans yang begitu fanatik.

“Artis kami terus menerima tekanan ekstrem dari perilaku berlebihan seperti mengikuti mereka di jadwal pribadi, berusaha memasuki lokasi kegiatan atau menunggu di sekitar mereka,” tulis pernyataan JYP Entertaiment dilansir dari Soompi, Jumat (29/5/2020).

“Membuntuti mereka dari jauh, mengikuti di sekitar atau menunggu dengan bersembunyi adalah pelanggaran hak dan dapat dihukum berdasarkan undang-undang yang ada,” tulis perwakilan agensi.

Baca juga: DAY6 Alami Gejala Kecemasan, Rencana Rilis Album Baru Ditunda

JYP Entertaiment juga tengah mengumpulkan bukti pelanggaran terhadap hak artis naungannya dengan rekaman CCTV dari gedung agensi.

JYP Entertaiment juga tak segan mengambil tindakan hukum jika suatu saat hal itu terulang kembali tanpa terkecuali.

“Kami memberi tahu Anda bahwa ada kemungkinan bahwa kami akan mengambil tindakan hukum,” tulis perwakilan agensi.

Baca juga: Chungha dan DAY6 Bakal Menggebrak Head In The Clouds Jakarta

Sebagai agensi yang menaungi DAY6, JYP Entertaiment meminta agar mengizinkan DAY6 menikmati waktu istirahat setelah sibuk bekerja.

DAY6 juga ingin menjalani kehidupan dengan baik tanpa merasa cemas karena selalu diikuti oleh para sasaeng.

Sebagai informasi DAY6 baru merilis album terbaru mereka bertajuk The Book of Us: The Demon dengan judul lagu Zombie.

Namun, DAY6 terpaksa membatalkan acara promosi untuk fokus pada kesehatan karena beberapa anggota mengalami gangguan kecemasan.