JAKARTA, KOMPAS.com- Sebagai pemilik akun YouTube yang kini menjadi permasalahan, Syakir Daulay awalnya hanya ingin pembagian wajar atas penghasilan dari YouTube.
Sebagai orang yang aktif dalam menghidupkan akun tersebut, Syakir merasa awalnya pembagian penghasilan dengan Pro Aktif dinilai tak adil.
Padahal dia sudah memenuhi kewajibannya untuk mengisi konten di YouTube tersebut.
Baca juga: 6 Hal tentang Kasus Syakir Daulay, Berawal dari Lagu Aisyah Istri Rasulullah
Singkat cerita, Syakir sudah melakukan banyak hal untuk akun tersebut, dari promosi, produksi, ide, finalisasi, semua dilakukan oleh Syakir.
"Kalau YouTuber melakukan semuanya, mereka yang bikin konten, mereka yang promo, sudah lakukan itu semua dikasih 15 persen, YouTuber mana yang mau," kata Syakir di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (9/5/2020).
"Bukan Syakir mata duitan, tapi kembali lagi kalau Syakir jujur bukan cari ribut, tapi cari rezeki. Syakir minta kewajaran dong. Bahkan 50 persen Syakir yakin enggak ada YouTuber yang mau," sambungnya.
Baca juga: Pengacara Syakir Daulay Temukan Banyak Kejanggalan dalam Kontrak Pro Aktif
Namun karena tak ingin membuat semua pihak merasa tak enak, akhirnya Syakir menyetujui permintaan dari Pro Aktif karena merasa sudah nyaman dengan label tersebut.
Sampai akhirnya kemudian Syakir justru terblokir dari akun miliknya dan bahkan tidak bisa mengakses e-mailnya, sehari setelah lagu tersebut trending.
"Kata dia (label), ini keputusan Pak Sugianto," ujar Syakir.
Baca juga: Syakir Daulay Akui Sedang Terdesak Butuh Uang Saat Tanda Tangan Kontrak
"Syakir enggak diberi akses, tiba-tiba mereka ubah judul jadi Official music video. Terus Syakir yang diserang orang kan," ucap Syakir kemudian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.