JAKARTA, KOMPAS.com - Penyiar radio Gofar Hilman memiliki keakraban tersendiri dengan maestro campursari Didi Kempot.
Gofar pernah mengajak Didi Kempot tampil dalam acaranya yang berjudul Ngobam (Ngobrol Bareng Musisi) secara live dari Kota Solo, Jawa Tengah, pada 2019 lalu.
Kepopuleran Didi Kempot bersama fansnya, Sobat Ambyar, pun semakin meroket.
Baca juga: Didi Kempot dan Kepedulian pada Masyakarat yang Terdampak Covid-19
Dengan meninggalnya Didi Kempot, Gofar mengenang kembali sosok sang musisi dalam telewicara bersama Kompas TV, Selasa (5/5/2020).
1. Kehilangan sosok ayah
Pertemuannya dengan Didi Kempot membuat Gofar Hilman belajar banyak hal, terutama soal kerendahan hati.
“Saya kehilangan sosok ayah, terus humble-nya (rendah hati) luar biasa. Kalau terlihat capek manggung, dia tetap semangat. Saya belajar banyak soal humble,” tutur Gofar.
Baca juga: Kepergian Didi Kempot dan 5 Rencananya yang Belum Terwujud
Gofar juga masih ingat ketika dirinya mulai mencari kontak untuk mengundang Didi Kempot hingga acara itu terselenggara.
“Gue ingat banget ini tanggal 19 Juni, gue ngetwit minta kontak manajemen Didi Kempot. Dari situ teman-teman Rumah Solo membantu mewujudkan, dan gue ngetwit lagi berandai-andai dibikin live kayaknya seru dan buat acaranya gratis,” ucap Gofar.
“Dan gue lihat fenomena ada belasan anak muda di depan yang nyanyi, pool banget. Tahun 2019, tahunnya beliau,” ujar Gofar.
Baca juga: Akhir Perjalanan Sang Legenda Campursari Didi Kempot...
2. Cuma Didi Kempot yang bikin patah hati jadi berjoget
Menurut Gofar, sosok Didi Kempot bisa membuat seorang yang patah hati menjadi ikut bergoyang.
Karya-karya Didi ingin bak kultur yang sekarang sudah hilang.
"Lebih tepatnya kehilangan kultur. Kultur, di mana bisa merayakan patah hati sebegitu meriahnya, orang patah hati nangis, ini joget, cuma beliau yang bisa. Jadi kita kehilangan kultur,” kata Gofar.
Baca juga: Didi Kempot Meninggal Dunia, 5 Mei Jadi Hari Ambyar Nasional...
3. Didi Kempot tidak tahu dirinya legenda