Mengenang Sosok Purwaniatun, Pesinetron yang Identik dengan Peran ART

JAKARTA, KOMPAS.com - Purwaniatun, wajahnya dulu sangat sering terlihat dalam sinetron Indonesia, dan selama berkarier, hampir sangat mustahil menemukan dia berperan sebagai tokoh utama.

Purwaniatun, pesinetron kelahiran 31 Desember 1952 yang meninggal dunia pada Senin (23/3/2020) itu memiliki prinsip hidup sederhana.

Berkiprah selama 40 tahun di dunia hiburan, tak membuat wanita dengan empat orang anak ini memiliki impian begitu tinggi.

Baca juga: Sebelum Meninggal, Purwaniatun Dirawat 40 Hari di Rumah Sakit

Ada alasan mengapa dia akhirnya selalu memilih peran sebagai asisten rumah tangga selama 40 tahun berkarier.

"Karena selalu begini, (tawaran) peran ART 40 episode, peran ibu kaya ada 13, ya saya pilih 40 episode tadi, yang penting panjangnya," kata Purwaniatun dalam rekaman acara Brownis yang dikutip Kompas.com, Senin (23/3/2020).

Sosoknya yang identik dengan logat medok bercampur dengan bahasa Inggris, menjadi ciri khas dari setiap karakter yang diperankannya.

Baca juga: Purwaniatun Hanya Sadar 2 Hari Setelah Operasi Kanker Rahim

Tengok saja lagi beberapa judul sinetron yang pernah ia bintangi, mulai dari Monyet Cantik dan Serigala Ganteng, Asisten Rumah Tangga, Legenda, Hidayah, Gerhana, Kawin Gantung, hingga FTV berjudul Kisah Nyata Ramadan-Anak Konglomerat Jadi Pembantu.

Di mata seorang Revalina S Temat, Purwaniatun terbilang sebagai artis dengan stamina tinggi tapi juga sebagai artis yang ramah terhadap semua orang.

"Pertama kali kenal waktu syuting bareng sinetron Dara Manisku tahun 2004. Sampai sekarang ketemu lagi, Mbak Pur enggak berubah. Tetap humble, tegas sama pemain yang 'ndablek'. Stamina dan daya ingatnya masih fit untuk ukuran umur 64 tahun," tulis Revalina di akun Instagram-nya @vatemat.

Baca juga: Sebelum Meninggal, Purwaniatun Jalani Operasi Pengangkatan Kanker Rahim

Menjalani hidup yang sederhana, pada awal tahun 2020 lalu, Purwaniatun mengungkapkan kebahagiaannya jelang setahun pernikahan emasnya dengan sang suami, Iskandar.

Sayang, sebelum impian Purwaniatun erayakan pernikahan emasnya bersama suami terwujud, Purwaniatun sudah pergi lebih dulu meninggalkan suaminya yang berusia 10 tahun lebih tua darinya.