Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Video Ikan Asin, Pablo Benua: YouTube Bakal Kena UU ITE Enggak?

Kompas.com - 19/02/2020, 20:19 WIB
Andika Aditia,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari ini, Rabu (19/2/2020), terdakwa kasus video ikan asin Pablo Benua, Rey Utami, dan Galih Ginanjar kembali menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, kawasan Ampera, Cilandak.

Sidang beragendakan mendengarkan keterangan saksi ahli yang dihadirkan jaksa penuntut umum.

Saksi ahli yang dihadirkan adalah Effendi Saragih, ahli hukum pidana.

Baca juga: Profil Rey Utami, Pembawa Acara yang Terjerat Kasus Video Ikan Asin

Dalam keterangannya, Effendi menjabarkan kesaksian terkait korelasi video ikan asin dengan ranah hukum pidana.

Namun, di sela-sela Effendi memberikan penjelasan, Pablo Benua melontarkan pertanyaan kepada Effendi.

Hakim Ketua Djoko Indiarto pun mempersilakan Pablo bertanya.

Baca juga: Profil Galih Ginanjar, dari Sinetron Tersandung Video Ikan Asin

Pablo bertanya kepada Effendi tentang peran YouTube sebagai wadah atau sarana tempatnya mengunggah video ikan asin yang akhirnya menjadi polemik.

"Dalam kebijakannya YouTube mengatur konten yang enggak boleh didistribusikan, itu asusila, pencemaran nama baik dan sebagainya, tetapi kalau di upload YouTube bakal menghapus sebelum didistribusikan? Youtube bakal kena UU ITE?" tanya Pablo, dalam persidangan, Rabu.

Effendi langsung menjawab pertanyaan Pablo.

Baca juga: Pihak Trio Ikan Asin Yakin Saksi dari Jaksa Akan Meringankan

Menurutnya, YouTube hanyalah sarana atau wadah dalam mengunggah sebuah video, tak lebih.

Unggahan dan penyebarannya, kata Effendi, adalah otoritas sang pengguna atau pemilik akun.

"Sesuai dengan yang disebutkan itu merupakan peraturan mereka (YouTube), mereka hanya menjadi sarana. Pelaku itulah yang meng-upload itu yang bertanggung jawab," ucap Effendi.

Baca juga: Dengarkan Saksi Kasus Video Ikan Asin, Pablo Benua: Siap-siap Saja

Seolah belum puas, Pablo kembali bertanya ihwal pemilik akun yang menjadikan YouTube sarana, lalu bagaimana posisi dan peran YouTube atas setiap video yang menjadi polemik.

"YouTube sarana, kalau pemilik akun memposisikan sarana yang sama gimana?" tanya Pablo lagi.

Effendi kembali menjawab.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com