Agnez mengatakan, sejak kecil dia tumbuh di antara budaya yang beragam itu.
"Saya tumbuh dengan itu. Tapi uniknya adalah saya tumbuh antara musik tradisional tapi di saat bersamaan juga menyanyi di gereja, itu sudah menjadi bagian dari diri saya," ujar pelantun "Overdose" itu.
"Jadi saya rasa ini bukan representasi budaya, ini lebih inklusivitas budaya dan itulah yang saya perjuangkan," tambahnya.
3. Beri tanggapan
Melalui akun Instagramnya, Agnez mengunggah potongan video saat Kevan bertanya tentang seberagam apa Indonesia. Unggahan tersebut disertai keterangan berbahasa Inggris.
Baca juga: Agnez Mo: Memalukan, Telah Memelintir Ucapan Saya
"Saya tumbuh dalam budaya yang beragam. Inklusivitas budaya adalah yang saya perjuangkan. Bhineka Tunggal Ika berarti bersatu dalam keberagaman," tulis Agnez di akun Instagramnya @agnezmo seperti dikutip Kompas.com, Selasa (26/11/2019).
"Senang rasanya ketika saya bisa membagikan sesuatu tentang asal dan negara saya,"tulis Agnez.
4. Merasa dipelintir
Dia mengunggah cuplikan video pada bagian ketika dia mengatakan memasukkan unsur budaya Indonesia ke dalam musiknya.
“Saya ingin mencoba memasukkan budaya Indonesia ke karya musik saya, video musik saya. Meskipun bukan di musik, tetapi ada di video musik saya,” kata Agnez dalam wawancara itu.
Dia memberi contoh mengenakan gaun batik di video musik “As Long As I Got Paid” serta gerakan tari Jaipong di lagu “Overdose”.
Baca juga: Agnez Mo Posting Dukungan Warganet Usai Tuai Kontroversi soal Darah Indonesia
“Saya berharap bisa memperkenalkan budaya saya kepada dunia,” lanjut penyanyi bernama lengkap Agnes Monica Moeljoto tersebut.
Dalam unggahan tersebut, Agnez kembali menulis pesan cukup panjang.
“Saya ingin mencoba memasukkan budaya Indonesia ke karya musik saya, video musik saya. Meskipun bukan di musik, tetapi ada di video musik saya,” kata Agnez dalam wawancara itu.
Dia memberi contoh mengenakan gaun batik di video musik “As Long As I Got Paid” serta gerakan tari Jaipong di lagu “Overdose”.
Baca juga: Agnez Mo Maafkan Pemotong Video Wawancaranya soal Darah Indonesia