Film dari MD Pictures ini akan berhadapan dengan Siksa Kubur pada Lebaran nanti.
Kejutan demi kejutan terus dihadirkan oleh MD Pictures demi memanjakan penontonnya.
Terbaru, Badarawuhi di Desa Penari mendapatkan label "Filmed for IMAX".
Filmed for IMAX
Badarawuhi di Desa Penari menjadi film Indonesia dan Asia Tenggara pertama yang berlabel "Filmed for IMAX".
Artinya, film ini diproduksi dengan menggunakan kamera digital yang telah disertifikasi oleh IMAX.
Untuk tahun 2024, hanya ada empat judul film yang mendapat label Filmed for IMAX.
Selain Badarawuhi di Desa Penari, tiga film lainnya adalah Dune: Part Two, Venom 3, dan Joker: Folie a Deux.
"Waktu di skrip saya sudah bayangkan ini harus di IMAX, tapi saya maunya bukan converted, kalau convert enggak ada istimewanya," kata Manoj Punjabi selaku produser.
Optimisme
Manoj Punjabi menyampaikan optimismenya jelang duel Badarawuhi di Desa Penari melawan Siksa Kubur di Lebaran 2024.
Berkaca pada kesuksesan di Lebaran 2022, Manoj yakin filmnya memiliki kualitas yang tinggi.
"Kalau lawan siapa pun saya siap. Lawan sama Doctor Strange aja kita berani, kita menang," ujar Manoj.
Manoj Punjabi menambahkan bahwa kompetisi di dalam industri bukan untuk ditakuti.
Kompetisi justru dibutuhkan agar setiap pemain bisa terus bertumbuh dan memberikan sesuatu yang lebih.
"Dan kompetisi bikin kita lebih pintar dan berani, jadi saya tidak pernah takut sama kompetisi," kata Manoj.
Budget Fantastis
Dengan tambahan label "Filmed for IMAX", Badarawuhi di Desa Penari dipastikan menjadi film termahal MD Pictures.
Meski tak menyebut angka pasti, Manoj Punjabi dapat memastikan biaya produksi Badarawuhi di Desa Penari fantastis.
Produser berusia 51 tahun itu juga tak menganggap bahwa film termahal adalah jaminan sebuah kualitas.
https://www.kompas.com/hype/read/2024/03/07/082508066/badarawuhi-di-desa-penari-dapat-label-filmed-for-imax-optimisme-dan-budget