3 Fakta Film Horor Kereta Berdarah

Film tersebut akan ditayangkan pada 1 Februari mendatang.

Trailer dan ppster film karya sutradara Rizal Mantovani ini telah dirilis pada Selasa (12/12/2023).

Produser Amrit Punjabi dari MVP Pictures bersama para pemeran Kereta Berdarah berbagi cerita di balik layar selama syuting.

Tak bisa sewa, bikin gerbong kereta sendiri

Amrit Punjabi mengatakan ia telah mencoba menyewa gerbong kereta asli, tetapi tidak bisa.

"Pertama kita coba sewa kereta benaran. Tapi enggak bisa," ujar Amrit Punjabi lalu tertawa, saat konferensi pers di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Selasa.

Amrit merasa, rumah produksi MVP Pictures seharusnya bisa memproduk segala hal.

"Jadi kita buat gerbong kereta sendiri," ujar Amrit Punjabi lagi.

Total ada empat gerbong kereta yang dibuat dan syutingnya pun dilakukan di Studio Karnos.

Syuting dengan green screen

Karena syuting berlangsung di studio, proses produksi memanfaatkan green screen.

Pemeran utama, aktris Hana Malasan, mengatakan gerbong tersebut tidak berbeda dengan yang asli.

"Nah, kebetulan kita juga punya sutradara yang sangat-sangat membantu. Jadi dia datang ke set dan kasih lihat, bahkan imajinasi yang kita lihat itu green screen gitu. Tapi Mas Rizal tuh bisa, 'nanti semua karena nanti tiap kamu lihat ini akan seperti ini, kamu bayangin'," jelas Hana Malasan usai konferensi pers.

Hana berperan sebagai Purnama yang baru sembuh dari sakit dan ingin berlibur di sebuah resor bersama adiknya, Kembang (Zara Leola).

Zara Leola bingung akting jadi adik

Aktris Zara Leola (17) mengaku sempat bingung berakting sebagai adik.

"Cukup susah juga karena aku anak pertama. Pas di sini jadi adik aku enggak tahu cara membuat diriku menjadi adik. Senang banget dapat banyak pengalaman, belajar hal baru soal akting, sangat happy," ucap Zara Leola usai konferensi pers.

Untungnya, Zara bisa mudah mendekatkan diri dengan Hana.

Setelah pembacaan naskah perdana, ia dan Hana langsung makan bersama dan membuatnya yakin bisa berakting.

Kereta Berdarah mengisahkan teror berdarah yang memusnahkan satu per satu gerbong dan penumpang kereta Sangkara setiap melewati terowongan.