Ia menjalani syuting di studio dengan gerbong kereta buatan yang sangat mirip asli dan bantuan green screen.
"Jadi kita sangat dimudahkan sebagai pemain karena suasananya dibuat se-real mungkin bahkan goyang. Tapi emang di bagian tertentu harus kita gunakan imajinasi kita sendiri, di situ juga jadi challenge," ungkap Hana Malasan usai konferensi pers perilisan trailer dan poster filmnya di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Selasa (12/12/2023).
Dalam film itu Hana berperan sebagai Purnama, seseorang yang baru sembuh dari sakit dan ingin berlibur di sebuah resor bersama adiknya, Kembang (Zara Leola).
Hana mengungkapkan proses agar imajinasinya berjalan sesuai keinginan sutradara Rizal Mantovani dan penulis naskah Erwanto Alphadullah.
"Nah, kebetulan kita juga punya sutradara yang sangat-sangat membantu. Jadi dia datang ke set dan kasih lihat, bahkan imajinasi yang kita lihat itu green screen gitu. Tapi Mas Rizal tuh bisa, 'nanti semua karena nanti tiap kamu lihat ini akan seperti ini, kamu bayangin'," jelas Hana.
Hana menegaskan, imajinasi pemain diciptakan bersama di lokasi syuting.
Selain sutradara, menurut Hana, semua pemain inti maupun figuran sangat total dan saling membantu.
Adapun syuting tidak dapat dilakukan di gerbong yang sesungguhnya karena kereta api asli tidak bisa disewa untuk syuting.
Film ini juga dibintangi Ruth Marini, Sahira Anjani, Patty Angelica Sandya, Totos Rasiti, Fadly Faisal, dan Yama Carlos.
Kereta Berdarah menceritakan teror berdarah yang memusnahkan satu per satu gerbong dan penumpang kereta Sangkara setiap melewati terowongan.
https://www.kompas.com/hype/read/2023/12/13/054100566/hana-malasan-syuting-film-horor-kereta-berdarah-dengan-green-screen