Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dian Sastro Bagikan Cerita Masa Muda, Mimpi yang Terpendam, dan Perjuangan Perempuan

Ibu dua anak ini membagikan pengalaman-pengalaman kehidupannya yang cukup mengejutkan.

Tak hanya pilu, Dian Sastro juga memiliki sejumlah cerita inspiratif yang telah dilaluinya.

Berikut rangkuman perbincangan Dian Sastrowardoyo di Beginu.

Pengalaman ditinggal ayah

Dian menyebut titik terendah dalam hidupnya ada pada saat ayahnya meninggal dunia.

Beberapa hari sebelumnya, Dian juga baru saja ditinggal pergi oleh ibunya yang harus melanjutkan studi ke luar negeri.

Dian yang masih berusia 13 tahun kesulitan memproses segala kejadian yang datang tiba-tiba itu.

Kondisinya semakin diperparah dengan hilangnya sosok ibu yang biasanya selalu bisa memenangkannya.

Meraih mimpi

Dian mendorong para perempuan untuk meraih mimpinya sendiri.

Berkaca pada pengalamannya, Dian gagal mewujudkan mimpinya bersekolah di luar negeri setelah diajak menikah oleh Maulana Indraguna Sutowo yang kini jadi suaminya.

"Akhirnya menikah, 5 bulan setelah menikah pas GMAT gue mual, hamil. Lahirlah Syailendra," kata Dian.

Impian itu kembali tertunda karena kesepakatan untuk memiliki anak kedua.

Pada usia pernikahan keenam, Dian Sastro akhirnya tersadar bahwa mimpinya akan semakin sulit diwujudkan.

Oleh sebab itu, pemain film Guru Guru Gokil ini akhirnya mendirikan sebuah yayasan non-profit untuk membantu anak-anak kurang mampu mewujudkan mimpinya kuliah.

Dian dan buku

Dian Sastrowardoyo merupakan sosok yang tumbuh dan besar dengan membaca buku.

Beberapa buku yang akhirnya mengubah pola pikir dan kehidupannya di antaranya adalah The 7 Habits of Highly Effective People, The Celestine Prophecy, Conversations with God Book One, Simone De Beauvoir, Critique of the Power of Judgement, hingga The Feminine Mystique.

Berkat buku-buku tersebut, Dian bisa menjadi orang seperti sekarang ini.

Beasiswa Dian

Ada alasan khusus mengapa Dian selalu memberikan Beasiswa Dian dari Yayasan Dian Sastrowardoyo kepada kaum perempuan.

Dian percaya bahwa berinvestasi kepada kaum hawa bisa memberikan dampak yang lebih jauh ke depannya.

"Kalau kita investasinya ke perempuan, ya lo enggak cuma lagi nyekolahin anaknya. Lo sebenarnya secara enggak langsung lagi nyekolahin cucunya juga karena kecerdasan dan pengetahuannya akan turun," ujar Dian.

Perempuan berusia 41 tahun itu berharap beasiswa yang diberikannya bisa benar-benar tepat sasaran.

Ia merasa senang karena beberapa anak asuhnya kini sudah lulus dan bisa membanggakan keluarganya.

https://www.kompas.com/hype/read/2023/06/07/113908066/dian-sastro-bagikan-cerita-masa-muda-mimpi-yang-terpendam-dan-perjuangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke