Tak Pertanyakan Royalti Lagu Syahrini yang Disebut Mencapai Miliaran, Ressa Herlambang: Aku Tidak Akan Menyentuh Label

Terlepas dari banyaknya saran dari orang-orang sekitar yang meminta Ressa segera mengurus royalti lagu tersebut, Ressa memilih untuk tak mengungkitnya lagi.

"Banyak teman-teman DM ke aku, itu harus diurus, duit miliaran," kata Ressa dikutip dari YouTube Ngobrol Asix.

"Aku bilang gini 'kalaupun bener uangku sekian banyak, kalaupun itu tidak diberikan sama aku, aku tidak akan menyentuh label itu dan pak Iwan,'" sambung Ressa.

Ini karena bagi Ressa, lagu yang menjadi debutnya sebagai pencipta lagu itu telah membantu kehidupan keluarga disaat mereka mengalami kebangkrutan di tahun 2010.

Ressa sadar betul saat itu dirinya belum memiliki nama di industri musik sebagai pencipta lagu, namun dia dipercaya oleh Syahrini dan label untuk membuat sebuah lagu. 

Baginya, kesempatan yang telah diberikan padanya itu jauh lebih bernilai dibanding apapun.

"Buat aku, bisa pindah ke rumah di BSD dengan Rp 50 juta, itu udah lebih dari miliaran," tutur Ressa.

"Aku enggak ada masalah sama teteh (Syahrini), enggak ada masalah sama pihak label, aku enggak mau cerita ini disenggol-senggol," lanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, lagu yang dibeli Syahrini dengan harga Rp 5 juta itu memang cukup sukses dan melambungkan nama Syahrini.

Namun sebagai pencipta lagu, Ressa mengaku tak tahu pasti berapa jumlah pasti royalti yang didapat.

Dia hanya mengaku bahwa jumlahnya tak mencapai miliaran seperti yang dipikirkan banyak orang.

"Kalau nilainya miliaran atau ratusan juta, aku enggak pernah dapat sebanyak itu. Even Rp 200 juta pun aku enggak pernah, mungkin Rp 100 (juta) lebih dikit," tutur Ressa.

"Aku anggep Rp 150 juta," jawab Anang dan dibenarkan oleh Ressa.

Hal ini yang kemudian sempat membuat banyak orang meminta Ressa bertindak mengenai royalti lagu tersebut.

Hanya saja bagi Ressa, uang Rp 50 juta yang pernah diberikan pihak label disaat dirinya kesulitan keuangan itu sudah lebih dari cukup untuk membuatnya bersyukur.

Karena dia bisa membawa keluarganya pindah ke rumah kontrakan yang jauh lebih layak dibanding sebelumnya. 

"Itu pun Rp 50 juta pertama aku akhirnya ngontrak rumah di BSD, itu pertama kali, bulan pertama, kasbon sama pak Iwan (label)," kata Ressa.