Mawar de Jongh Akui Pusing Banyak Adegan Sadis di Film Para Betina Pengikut Iblis

Mawar Eva de Jongh mengakui dia mencoba memahami naskah dengan membaca berkali-kali.

"Sempat pusing banget banget, jadi memang aku pulang reading itu baca lagi dan lagi," kata Mawar Eva de Jongh saat ditemui usai screening film Para Betina Pengikut Iblis di Jakarta Selatan, Jumat (10/2/2023) malam.

Menambah kesan orang psikopat, Mawar juga mendalami perannya melalui gestur tubuh.

"Aku menemukan gestur Sumi (nama karakter) ini satu hari setelah kami fitting, aku sudah lihat bajunya, baju yang akan aku kuasai," ujar Mawar.

Aktris kelahiran 2001 itu berusaha untuk memperlihatkan Sumi sebagai "orang yang berbeda".

"Bagaimana membuat dia yang awalnya polos dan juga masih labil dan akhirnya dia bersekutu dengan iblis," ujarnya.

Mawar mengakui hal itu cukup sulit terlebih lagi terdapat adegan love hate relationship dengan ayahnya.

"Jadi memang itu cukup sulit apalagi chemistry dengan ayah yang kita love-hate 'aku sayang, tapi aku juga benci' di film ini," ujarnya.

Mawar berharap berbagai usaha yang dilakukannya itu membuahkan hasil di filmnya yang bakal tayang 16 Februari 2023.

Sebagai informasi, film Para Betina Pengikut Iblis diproduksi oleh Falcon Black dan disutradarai oleh Rako Prijanto.

Diibintangi Mawar Eva de Jongh, Hanggini, Sara Fajira, Adipati Dolken, dan Hans de Kraker, film tersebut bercerita tentang persekutuan dengan iblis.

Tiga perempuan yang bersekutu dengan iblis untuk membalas dendam dan memperoleh kenikmatan duniawi.

Sumi (Mawar Eva de Jongh), seorang gadis yang tinggal di sebuah desa dan harus merawat sang ayah yang sakit-sakitan.

Demi bertahan hidup, ia berjualan gulai yang tak lazim, bahan dasarnya daging manusia.

Di sisi lain, Sari (Hanggini) kembali menjadi dukun santet setelah adiknya dibunuh dan mayatnya hilang dari kuburan.

Dibutakan oleh dendam, Sari bersekutu dengan iblis dengan menggadaikan dirinya dan menjadi budak iblis.