Menurut pantauan Kompas.com, awalnya ia terlihat tegar saat tiba di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan, untuk antarkan Rima Melati ke peristirahatan terakhir.
Kepala dan pandangannya lurus ke depan. Ia melihat pusara ibundanya dari kejauhan.
Saat lagu rohani dikumandangkan, Aditya mulai menundukkan kepala.
Namun, air mata Aditya akhirnya jatuh ke pipi. Wajahnya terlihat memerah dan dia menangis saat jenazah masuk ke pusara.
Istri Aditya Tumbuan, Marisa Tumbuan, terlihat menenangkan suaminya atas kepergian ibunda.
Hal tersebut dikarenakan infeksi dari luka yang terdapat di punggung Rima Melati sehingga menyebabkan demam tinggi.
Setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh, Rima Melati memiliki infeksi lain, yakni pada paru-parunya yang terendam air.
Kemudian, Rima Melati juga divonis mengidap penyakit ginjal.
Keluarga berpendapat, penyakit Rima Melati menjalar ke ginjal karena mendiang dirawat lama di rumah sakit, dan banyak mengonsumsi obat.
Rima Melati lantas dipindahkan ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, sejak 7 Juni 2022.
Tindakan yang diambil selanjutnya adalah rutin mencuci darah atau hemodialisis.
Mengenai kanker payudara, Rima Melati diketahui berhasil sembuh atau biasa disebut penyintas.
https://www.kompas.com/hype/read/2022/06/25/154755866/tangis-haru-anak-saat-jenazah-rima-melati-dikebumikan