Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pernyataan KBRI Prancis soal Paris Fashion Week dan Paris Fashion Show

Berawal dari sejumlah brand lokal Indonesia yan diduga mengeklaim ikut ajang Paris Fashion Week yang digelar pada 28 Februari hingga 8 Maret 2022.

Sementara acara fesyen para desainer itu berbeda dengan Paris Fashion Week yang diselenggarakan oleh Fédération de la Haute Couture et de la Mode (FHCM).

Berikut penjelasan KBRI Prancis mengenai Paris Fashion Week dan Paris Fashion Show:

1. Perbedaan penyelenggara

Duta Besar Republik Indonesia untuk Perancis, Mohamad Oemar, menjelaskan bahwa brand yang tampil di Paris Fashion Week adalah mereka yang lolos kurasi FHCM.

FHCM atau Fédération de la Haute Couture et de la Mode adalah federasi yang menaungi penyelenggaraan Paris Fashion Week dan telah berdiri sejak 1868.

FHCM sendiri berada di bawah pengawasan Kementerian Industri Perancis yang bertujuan dapat mempromosikan budaya Perancis lewat fesyen.

Sementara, Paris Fashion Show atau Paris Fashion Week Off Schedule adalah pameran yang diselenggarakan oleh penyelenggara lain, di luar dari FHCM.

“Ada dua macam memang. Yang On Schedule sudah punya agensi resmi yang masuk sertifikasi dari FHCM,” ucap Oemar saat dihubungi Kompas.com, Rabu (9/3/2022).

“Tapi banyak juga agensi-agensi lain yang meng-organize di sela-sela PFW berlangsung. Jadi mereka bisa aja menyewa lahan sendiri di situnya (sekitaran PFW),” lanjut Oemar.

2. Perbedaan biaya pameran

Oemar melanjutkan, desainer yang terpilih oleh FHCM untuk memamerkan produknya di Paris Fashion Week hanya cukup membayar biaya keikutsertaan.

“Kalau official biaya partisipasinya sendiri tidak mahal yang kami punya info. Jadi sekitar 4.000 euro (Rp 64 juta) dapat informasi biaya official kalau ikut resmi,” kata Oemar.

Selain itu, kata Oemar, pihak Kedubes juga ikut mendukung brand Indonesia yang terpilih oleh FHCM untuk tampil di Paris Fashion Week.

Misalnya, dengan mencarikan sponsor produk lokal tersebut untuk memamerkan produknya di Paris Fashion Week.

Sementara brand yang membuat pameran di Paris Fashion Show atau Paris Fashion Week Off Schedule, mereka lebih banyak mengeluarkan biaya.

Mulai dari biaya sewa gedung pameran, iklan, EO, dan lainnya.

“Itu adalah patungan dari peserta-peserta. Itu peserta yang bayar,” ucap Oemar.

3. Peserta acara

Paris Fashion Week diikuti desainer di seluruh dunia. Merk fesyen terkenal seperti Chanel, Louis Vuitton, Kenzo, dan Dior juga ikut serta dalam pameran itu.

Mereka memiliki pertunjukan sendiri yang digelar di tempat bersejarah di Prancis, yaitu di Carrousel du Louvre dan Gran Palais.

Selain brand internasional, ada pula brand lokal Indonesia yang terpilih menjadi bagian dari perhelatan ajang Paris Fashion Week, yakni Sean Sheila dan Jewel Rocks.

Sementara Paris Fashion Show biasanya mereka yang bergabung dengan brand desainer lokal lainnya untuk dipamerkan di Paris.

Tak hanya brand yang berhubungan dengan fashion, adapula Ayam Geprek Bensu yang berkolaborasi dengan Yanti Adeni.

Selain itu ada SCARLETT X IKYK, Greenlight X Danjyo Hiyoji, 3 second X Ican Harem, La sabelle X Em En Hair Design, Brand no brand, Shademulsk, Shade Signature, Deskranasda Banjar Baru, dan Chayra by Tika Ramlan.

4. Waktu penyelenggaraan

Paris Fashion Week digelar dua kali dalam satu tahun, yaitu untuk presentasi koleksi musim semi dan musim panas serta koleksi musim gugur (fall) dan musim dingin (winter). Kali ini diadakan pada 28 Februari-8 Maret 2022.

Penentuan tanggal pagelaran Paris Fashion Week ditentukan oleh Federasi Mode Perancis. Acara tersebut berlangsung di berbagai tempat di seluruh Kota Paris.

Sementara itu Paris Fashion Show baru diadakan kali ini dengan mengambil waktu yang beriringan dengan Paris Fashion Week.

5. Punya tujuan yang sama

Walau di tengah perbedaan itu, baik itu brand lokal yang dipamerkan di Paris Fashion Week maupun Paris Fashion Show, mereka tetap punya tujuan sama.

Yakni tujuannya, ingin mempromosikan Indonesia dan karya-karya tangan putra putri bangsa.

Oleh karena itu, Oemar memberikan catatan agar produk lokal memberikan tampilan baik saat dipamerkan ke Paris.

Termasuk, dengan mempersiapkan kredibilitas produknya untuk dipamerkan di Paris secara matang.

Dengan begitu, produk yang dipamerkan di Paris bisa diapresiasi baik oleh masyarakat mancanegara maupun Indonesia.

“Sehingga apresiasinya itu lebih profesional dan juga menjaga kredibilitas nasional. Saya kira itu ya. Jadi kreasi dan profesionalitas kata kuncinya,” tutur Oemar.

https://www.kompas.com/hype/read/2022/03/10/093644366/pernyataan-kbri-prancis-soal-paris-fashion-week-dan-paris-fashion-show

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke