Banyak adegan di dalam serial tersebut yang memperlihatkan sikap manipulatif seorang Aris.
Mengenai karakternya yang sukses buat banyak penonton Layangan Putus kesal, Reza Rahadian mengungkap alasannya ingin menghidupkan karakter seperti itu.
"Waktu itu gue merasa gue pengin banget menampilkan satu karakter yang tidak stereotip," kata Reza dikutip dari YouTube Boy William.
"Jadi bahwa dia peran yang mungkin dianggap antagonis di dalam cerita ini, tapi gue enggak pengin ngebawain dengan cara yang harus marah-marah, harus teriak-teriak, harus mukul," lanjutnya.
Ketika pertama mendapat tawaran peran tersebut, Reza sudah memiliki keinginan untuk menghidupkan karakter antagonis yang menurutnya lebih jahat.
"Tapi gimana karakter ini menjadi karakter yang manipulatif," ujar Reza.
"Dan itu buat gue, lebih jahat," ucapnya menekankan.
Karena karakter yang diperlihatkan Reza, lawan mainnya, Anya Geraldine sempat menyebut karakter Aris menyeramkan.
"Mas Aris itu karakternya serem banget. Dia itu kayak bener-bener yang penyayang, tahu-tahunya belakangnya kayak gitu," kata Anya dikutip dari YouTube KUY Entertainment.
Dikutip dari WebMD, Manipulasi adalah penggunaan pengaruh yang merugikan terhadap orang lain.
Orang yang memanipulasi orang lain menyerang sisi mental dan emosional mereka untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Memang, setiap orang bisa memanipulasi orang lain untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Tapi manipulasi didefinisikan sebagai segala upaya untuk mempengaruhi emosi seseorang agar mereka bertindak atau merasakan dengan cara tertentu.
Manipulator memiliki trik umum yang akan mereka gunakan untuk membuat orang lain merasa tidak rasional dan lebih cenderung menyerah pada permintaan mereka.
Beberapa contoh umum seperti perasaan bersalah, berbohong, membandingkan, mengeluh, menyangkal, menyalahkan orang lain, berpura-pura tidak tahu atau tidak bersalah.
https://www.kompas.com/hype/read/2022/01/09/123529166/hidupkan-karakter-manipulatif-di-layangan-putus-reza-rahadian-itu-buat-gue