Cinta Bete, Film yang Angkat Kisah Kehidupan Perempuan di Atambua

Produser Leni Lolang ingin memperkenalkan dinamika hidup kaum perempuan di NTT yang selalu mendapat perlakuan sebagai korban dalam kehidupan sehari hari.

Adanya sistem mahar atau disebut Belis menjadikan perempuan dihargai dari berapa besar mahar yang ditawar seorang pria.

Rasa cinta Bete kepada sahabatnya Emilio membuatnya patah hati karena Emilio memilih masuk sekolah seminari.

Bertemu Alfredo membawa Bete pada kehidupan yang tidak diimpikannya semula.

Lamaran Alfredo ditolak oleh ayah Bete karena perbedaan kelas sosial dan Alfredo tidak bisa membayar mahar.

Bete rela kawin lari demi cintanya pada Alfredo.

Namun Bete mendapat perlakuan kekerasan hingga menghadapi kematian bayi dalam kandungannya. Hal ini membuat Bete sakit ingatan.

Menuntaskan sekolah teologi, Emilio sudah kembali ke kampungnya dan berusaha untuk menolong Bete.

Dengan film ini Leni Lolang ingin menyampaikan pesan kepada para orangtua dan remaja.

Cinta Bete digarap sutradara Roy Lolang. Sementata penulis skenarionya adalah Titien Wattimena dan Lina Nurmalina.

Film Cinta Bete akan tayang serentak di bioskop-bioskop Tanah Air mulai 18 November 2021.

Film ini diharapkan mampu memberikan edukasi dan pemahaman akan cara mengasuh anak.

Serta bagaimana adat budaya masih kuat mengikat kehidupan seseorang.

Cinta Bete juga menekankan bahwa setiap perempuan memiliki keinginan dan tanggung jawab atas kehidupannya sendiri.

Bete remaja diperankan oleh Daniella Tumiwa dan Bete dewasa diperankan Hana Malasan.

Emilio remaja oleh Adam Farrel, sedangkan Emilio dewasa oleh Marthino Lio. Alfredo diperankan oleh Yoga Pratama.