Cerita di Balik Pidato Cinta Laura di Hadapan Menteri Agama dan Mendikbudristek

Hal itu berkat pidatonya di hadapan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Dikbudristek) Nadiem Makarin.

Kala itu, Cinta Laura menjadi salah satu pembicara dalam acara Malam Peluncuran Moderasi Beragama, 22 September 2021.

Dalam pidatonya, artis berusia 28 tahun itu menyuarakan opininya soal moderasi beragama.

Pidato Cinta Laura bahkan membuat Yaqut Cholil Qoumas hampir menitikkan air mata.

Selasa (12/10/2021), Cinta mengaku sangat kaget saat tahu pidatonya viral sampai diaspora Indonesia di luar negeri.

"Jujur sebetulnya saya memang orang yang tidak takut mengekspresikan opini saya dan saya juga orang yang penuh opini," ucap Cinta Laura dalam siaran live di akun Instagram milik Staf Khusus Kepresidenan Bidang Komunikasi, Fadjroel Rachman, Selasa (12/10/2021).

Namun, karena profesinya sebagai figur publik, Cinta Laura merasa mungkin selama ini masyarakat mengira ketertarikannya hanya di bidang seni dan tidak suka berpidato.

"Padahal dari kecil saya memang sangat suka berpidato dan menulis esai," ujar Cinta Laura.

Cinta Laura mengaku sangat berani mengekspresikan pendapatnya karena isu ini sangat penting.

Selain itu, ia ingin menunjukkan ke generasi milenial dan Z bahwa sudah seharusnya kita tidak takut mengungkapkan kebenaran dan menunjukkan kepada masyarakat terkait isu-isu yang ada di dalam negeri.

"Sering sekali anak muda merasa bahwa mereka harus disukai atau disetujui opininya oleh orang lain, oleh karena itu mereka memilih untuk diam atau memberikan pendapat yang aman," kata Cinta.

"Tapi kalau kita terus berpendapat secara aman, kapan masyarakat kita bisa berkembang berubah ke arah yang lebih baik," imbuhnya.

Menurut dia, mengutarakan sesuatu yang aman mungkin justru membuat orang lain tidak akan menyadari problem di sekitar yang harus diperbaiki.

Maka itu, sebagai penerus bangsa Cinta Laura merasa tak boleh takut berekspresi dan mengatakan kenyataan di lingkungan sosial.