Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Unik Kepemimpinan Wregas Bhanuteja di Kursi Sutradara Film Penyalin Cahaya

Dalam konferensi pers virtual Penyalin Cahaya, para pemain seperti Shenina Cinnamon, Luthesa, Dea Panendra, Chicco Kurniawan, dan Jerome Polin memuji gaya kepemimpinan unik Wregas di kursi sutradara.

"Dari awal reading, Wregas tuh sudah bilang kalau ini bukan dia yang nulis, tapi kita nulis bareng-bareng," kata Dea Panendra.

Dalam proses reading awal, Wregas Bhanuteja biasa membawa sebuah powerpoint khusus yang menampilkan detail dari setiap karakter di filmnya.

Wregas kemudian mengajak setiap pemainnya untuk berdiskusi dan mengembangkan karakter masing-masing.

"Dari hasil diskusi itu dia bahkan bisa mengubah skripnya. Jadi sangat fleksibel banget," kata Luthesa.

Dea Panendra benar-benar terkesan dengan kepemimpinan Wregas Bhanuteja selama proses reading berjalan.

"Leadership Mas Wregas tuh gimana ya, dia tahu apa yang mau dikerjain tapi dia juga membebaskan kita bereksplorasi," kata Dea.

Penyalin Cahaya bercerita tentang seorang mahasiswi bernama Sur yang beasiswanya dicabut kampus karena sebuah foto selfie-nya tersebar luas.

Sur pun berusaha mencari tahu apa yang terjadi di malam tersebut karena ia tak sadarkan diri.

Perjuangan Sur mencari kebenaran sebagai seorang penyintas kekerasan dan pelecehan seksual menjadi kisah inspiratif yang bisa dinikmati penonton.

Film ini rencananya akan diputar di Busan International Film Festival (BIFAN) 2021 bersama film-film Indonesia lain seperti Nussa, Death Knot, dan Paranoia.

https://www.kompas.com/hype/read/2021/09/02/164830866/cara-unik-kepemimpinan-wregas-bhanuteja-di-kursi-sutradara-film-penyalin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke