Penyesalan Galih Ginanjar terhadap Anak dan Rela Dihujat karena Kasus Ikan Asin

Galih Ginanjar menjalani pidana selama 2 tahun 4 bulan dipotong masa tahanan setelah menerima vonis dari majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan pada Senin, 13 April 2020.

Kasus yang bisa menjebloskan Galih Ginanjar ke penjara adalah perkara pencemaran nama baik terhadap mantan istrinya, Fairuz A Rafiq, terkait video ikan asin.

Dia menyampaikan ucapan yang melanggar unsur kesusilaan dan pencemaran nama baik saat jadi bintang tamu di kanal YouTube Official Rey Utami dan Benua Channel.

Terlepas dari kasus yang menjeratnya, kini Galih Ginanjar berusaha menjadi pribadi dan ayah yang baik untuk King Faaz Arafiq, anak semata wayang dari pernikahannya dengan Fairuz A Rafiq.

Penyesalan

Di balik kasus tersebut, rupanya ada penyesalan terbesar yang Galih Ginanjar rasakan hingga sekarang.

Pria kelahiran April 1988 itu pernah menganggap King Faaz bukan anak biologisnya. Ungkapan tersebut ia lontarkan kepada Fairuz A Rafiq.

"Gue terprovokasi, yang akhirnya gue makin jauh. 'Ya sudahlah, kalau memang enggak mau mediasi, berarti itu bukan anak gue'," kata Galih Ginanjar menirukan perkataan kepada Fairuz A Rafiq.

"Ucapan itu yang sampai sekarang gue sesali. Sebenarnya enggak usah terucap kata-kata itu karena dari dia lahir, dari Fairuz hamil, kan gue ada di situ," ucap Galih Ginanjar melanjutkan dikutip Kompas.com dari KH Infotainment, Selasa (24/8/2021).

Takut dan malu

Ya, kerinduan tengah melanda hati serta pikiran Galih Ginanjar kepada King Faaz. Meski rasa ingin bertemu memuncak, dia malu bersua dengan si buah hati.

"Karena gue sendiri untuk ketemu, jujur, malu. Kenapa malu? Karena dengan kelakukan gue kemarin, gue jadi malu ketemu dia," ungkap Galih Ginanjar,

Rasa malu ini berujung pada pikirin negatif. Galih Ginanjar takut King Faaz tidak ingin bertemu lagi.

Rela dihujat

Balik ke kasus ikan asin, Galih Ginanjar rela dirundung warganet sebagai timbal balik ucapannya terhadap Fairuz A Rafiq yang berujung kurungan penjara.

Menurut Galih Ginanjar, hal tersebut merupakan ganjaran yang pantas ia dapatkan.

"Karena apa? Mereka pantas nge-bully gue karena gue mengeluarkan statement yang jadi bahan bully-an mereka dan statement itu salah sehingga masuk dan menjalani hukuman gue kemarin," ucap Galih melanjutkan.