Di Balik Cerita Sultan Djorghi Punya Bekas Luka di Pipi sampai Memasukkan Anak ke Pesantren

Selain itu, ada cerita lain mengenai anak Sultan Djorghi, Aquene Djorghi yang punya kesulitan tidur lebih awal.

Dan di situ pula istri Sultan Djorghi, Anissa Trihapsari mengungkap alasan memasukkan anaknya, Rafi Pangestu ke pesantren.

Kompas.com merangkum beberapa hal tersebut sebagai berikut.

1. Ungkap bekas luka pipi Sultan Djorghi

Thomas Djorghi mengungkap bekas luka yang ada di pipi Sultan Djorghi. Thomas mengatakan, penyebabnya adalah antena radio.

“Dia pendiam banget ya? Waktu kecil, inikan luka tuh, pipinya, ada tandanya di pipinya. Itu kena antena radio," ungkap Thomas seperti dikutip Kompas.com dari kanal YouTube Thomas Djorghi, Minggu (11/7/2021).

Kendati demikian, Thomas tak bisa menceritakan dengan detail bagaimana antena tersebut bisa melukai wajah adiknya.

“Enggak tahu ngapain terjadi di kamar sendiri. Dia diam saja, enggak ngomong apa-apa, kita enggak tahu. Tiba-tiba darah-darah berceceran gitu," ucap Thomas.

2. Anak sulung Sultan Djorghi yang sulit tidur

Pada kesempatan itu anak bungsu Sultan Djorghi dan Annisa Trihapsari, Aquene Djorghi juga membahas soal kesulitan untuk tidur cepat.

Aquene mengaku, kesulitannya untuk tidur cepat semenjak pandemi Covid-19.

"(Kalau zaman sekolah luring) enggak, (tidur) jam 9 atau 10. Karena aku kalau malam-malam lebih banyak idenya. Kalau pagi-pagi sudah stuck di situ aja," ucap Aquene.

3. Alasan masukan anak ke pesantren

Sementara itu, Anissa Trihapsari rupanya mempunyai alasan memasukan anaknya, Rafi Pangestu ke pesantren.

Untuk diketahui, Rafi Pangestu merupakan anak Anissa dari pernikahan dengan Adjie Pangestu.

“SD kan sudah, SMP sudah, nah SMA-nya juga harus, supaya hafalan Al-Qur'an-nya lebih komplit, dijaga. Nanti someday dia kerja di luar, basic-nya susah ada, base on Al-Qur'an," ungkap Annisa.

Kendati begitu, Anissa berujar, tak mudah bagi Rafi untuk beradaptasi di pesantren. Pasalnya, anaknya sempat sakit-sakitan.

"Awalnya sakit, panas, home sick. Kangen mau pulang," tutur Annisa.

"Tapi lama-lama ya sudah ikuti aja. Lama-lama ikuti rutinitas yang ada aja," timpal Rafi.