Kisah Masa Kecil Sule, Hampir Digerebek Polisi Saat Jualan Jagung

Sule sudah diajarkan orangtuanya sejak kecil untuk bekerja keras jika ingin mendapat uang.

Pelawak yang eksis di layar kaca itu menceritakan kisah masa kecilnya saat mengobrol dengan Armand Maulana dalam konten YouTube Armand.

Jualan jagung

Saat duduk di bangku sekolah dasar, Sule pernah berjualan jagung demi mendapat uang jajan.

Hingga kini, pelawak berusia 44 tahun itu masih ingat betul harga jagung yang pernah ia jual waktu kecil.

"Dalam satu baskom saya mendapat (untung) Rp 100. Ada 10, 15 atau 20 jagung. Untungnya Rp 100. Harganya ada yang Rp 100, ada yang Rp 50 tergantung gedenya," tutur Sule.

Hampir digerebek polisi

Sule kemudian berbagi cerita, dia sempat berjualan jagung di tempat sabung ayam.

Kala itu, Sule hampir tertangkap polisi. Ia lari menyelamatkan diri sampai jagungnya tertinggal dan akhirnya dimarahi oleh sang ayah.

"Pernah dagang jagung di tempat sabung ayam sampai digrebek polisi. Saya lari tapi jagung sampai lupa entah di mana. Rugi, dimarahi sama Abah," ungkap Sule.

Ngefans band Stinky

Rupanya, Sule sejak dulu sudah ngefans dengan band Stinky. Lagu Stinky pernah menyelamatkannya saat mengikuti ujian.

"Awalnya saya enggak tahu itu lagu siapa, Andre Taulany siapa, hanya kasep (tampan). Saya nyanyiin terus sampai tahu lagu-lagunya Andre Taulany,” kata Sule.

Sule mengaku, kerap membayangkan sejak dulu bisa berteman dengan Andre Taulany.

Impian Sule pun tercapai. Ia tak sangka kini bisa berteman baik dengan Andre Taulany dalam acara komedi.

Cerita soal ayah kandung

Ada satu cerita mengejutkan, Sule baru mengetahui ayah kandungnya saat duduk di bangku SMP.

Sule mengatakan, keluarganya dulu memercayai sebuah mitos. Ia sempat ditindik, prosesi itu disebut kebo bengong.

"Maka Abah saya percaya kalau saya harus dilakukan mitos kebo bingung, dengan menindik kuping saya. Biar tetap hidup katanya. Nindiknya sama orang, bengkong," tuturnya.

Sule dibuat bingung perihal ayah kandungnya yang sebenarnya karena sampai SMP, dia memanggil ayahnya dengan sebutan Aa (kakak).

"Saya juga sering dibawa (ke Pak Danu/bengkong), ‘ayuk kita ke rumah bapak kamu’. Saya mikir, kenapa bapak kamu, bapak kamu Pak Danu. Pas begitu datang dikasih duit. Mikir saya, pusing saya anak siapa," ucap Sule.

Hingga akhirnya, Sule yang beranjak remaja baru diceritakan oleh sang ayah mengenai peristiwa kebo bengong tersebut.

"Nah saya sampai SMP manggil Aa ke abah. SMP tahu-tahu bahwa abah bapak maneh (saya) mah,” ungkap Sule.