Masa-masa suram kehidupan Jarwo Kwat berlangsung pada tahun 1997-1998.
"Itu di saat-saat krismon 97-98, waktu Pak Harto jatuh dari presiden," kata Jarwo seperti dikutip Kompas.com dari video Abang Narji, Jumat (26/2/2021).
Pada masa-masa tersebut semua harga barang dan kebutuhan pokok seketika naik drastis.
Jarwo Kwat bahkan harus rela menjual perabotan-perabotan rumah tangganya demi menyambung kehidupan.
"Pas krismon dulu itu kita job sampai habis semuanya, harga-harga barang naik, kebutuhan pokok naik, itu gue sampai jual perabot. Sampai yang namanya kursi, sofa, tv di rumah gue jualin cuma buat makan, Ji," kenang Jarwo.
Jarwo Kwat mengalami pahitnya kehidupan lantaran ia tak memiliki tabungan cadangan yang bisa digunakan saat menghadapi krisis moneter.
Dari kejadian tersebut Jarwo Kwat belajar bahwa profesinya sebagai seniman komedi bisa naik dan turun kapan saja.
Oleh sebab itu, ia harus memiliki sebuah tabungan untuk berjaga-jaga jika kariernya suatu saat mulai meredup.
https://www.kompas.com/hype/read/2021/02/26/142023866/pengalaman-jarwo-kwat-jual-perabot-rumah-tangga-agar-bisa-makan